Setelahnya mereka akan berpindah-pindah, hingga mandiri dalam bekerja. Itu sebabnya, start-up bisinis sekarang ini berkembang dengan cepat oleh generasi mileniel yang didorong oleh perkembangan sistem bisnis berbasis aplikasi ataupun online.
Pertanyaan praktisnya adalah bagaimana cara mengelola agar karyawan itu memiliki loyalitas kerja yang tinggi? Ini pertanyaan yang harus direspons dan dijawab oleh para Pimpinan atau Direktur/Manajer setiap perusahaan.Â
Tak bisa dihindari, bahwa semuanya sangat tergantung dari leadership style yang dikembangkan oleh Manajemen Perusahaan masing-masing.
Dalam artikel terbarunya, Brigette Hyacinth -- Penulis buku terbaru berjudul "The Future of Leadership : Rise of Automation, Robots and Artificial Intelligence" mengatakan bahwa bila Anda  menghendaki karyawan yang loyal, maka hentikan kebiasaan membuat segalanya menjadi rumit,Â
"If you want Loyal Employees -- Stop making things so complicated".
Saya pikir Brigette benar adanya, kemajuan teknologi -- informasi dan komunikasi saat menunjukkan bahwa semuanya menjadis serba sederhana dan serba praktis. Dan membuat menjadi rumit, hanya akan menyebabkan perusahaan akan ketinggalan dari pesaing-pesaingnya. Jadi, hentikan kebiasaan membuat rumit.
Selanjutnya, Brigette mengingatkan ada 7 tanda perilaku Manajer yang suka membuat sesuatu menjadi rumit:
- Membuang waktu karyawan di beberapa pertemuan yang tidak berguna
- Tidak mendelegasikan atau memberdayakan karyawan, lebih menyukai micromanage
- Sangat menjunjung tinggi hierarki organisasi
- Tidak fleksibel dan lebih fokus pada pita merah, "always go by book"
- Ambil sistem yang baik tetapi merubahnya menjadi kekacauan demi perbaikan
- Menahan informasi untuk menunjukkan mereka yang lebih pinter
- Tidak melatih karyawan karena takut disaingi oleh karaywan.
Bila tanda-tanda diatas merajalela ada dalam suatu perusahaan atau organisasi, percayalah bahwa perusahaan ini akan kalah dalam menghadapi pesaing-pesaingnya. Tidak bida ditawar, bila mau bisa bertahan dan bahkan menjadi pemenang dalam persaingan, tanda-tanda ini harus menjadi "lampu merah". Peter Drakur mengatakan "Manajemen adalah menangani kompleksitas, tetapi kepemimpinan itu menciptakan kesederhanaan".Â
Dengan kata lain, menjaga hal-hal sedehana memberikan makna menjaga agar karyawan tetap bekerja secara efektif dan efisien. Karena hal-hal yang rumit akan menguran habis-habisan tenaga mental dan fisik karyawan. Sehingga harus dihindari karena hanya membuat karyawan stres, tidak puas dan pada akhirnya tidak nyaman bekerja dan tak loyal dan akan keluar mencari yang lebih nyaman.
Pimpinan harus lebih proaktif, dan kreatif dalam mengelola karyawan untuk tetap loyal. Tidak bisa lagi dengan cara-cara kuno, tetapi harus terus update dengan perkembangan yang ada.Â
Beberapa hal mungkin bisa menjadi panduan yang perlu dilakukan oleh pimpinan untuk menjaga loyalitas karyawan itu, antara lain: Hubungan yang erat antara karyawan, menjaga saling keterbukaan dan hubungan kerja; Saling pengertian antara pimpinan dengan karyawan; Memperlakukan karyawan tidak sebagai buruh, tetapi sebagai rekan kerja; Pimpinan berusaha menyelami pribadi karyawan secara kekeluargaan, dan Rkreasi bersama seluruh anggota perusahaan.