Tidak ada manusia yang tidak pernah mengalami rasa frustrasti. Walaupun kadar berat -- ringannya frustrasi berbeda-beda, tetapi yang membuat orang berbeda adalah cara mengatasi dan menghadapi rasa frustrasi itu sendiri.
Sangat mungkin rasa frustrasi yang dihadapi tidaklah terlalu berat, tetapi karena tidak memahami cara mengatasinya maka terasa menjadi begitu berat dan betul-betul bikin frustrasi. Sebaliknya, walaupun frustrasinya berat sekali, namun karena memahami cara mengatasinya, frustrasi menjadi ringan bahkan bisa diselesaikan dengan baik.
Mengapa rasa frustrasi harus diselesaikan?
Karena sangat mempengaruhi kegiatan sehari-harinya, bahkan pada akhirnya seseorang menjadi tidak produktif dalam bekerja. Kalaupun dia bisa bekerja, namun hasil yang dicapai sangat jauh dari yang diharapkan.
Sebab, rasa frustrasi berhubungan langsung dengan "kejiwaan atau psikis seseorang", dan kejiwaan seseorang pasti mempengaruhi cara berpikirnya, dan cara berpikir akan mempengaruhi perilakunya, dan pada akhirnya perilakunya juga akan mempengaruhi pekerjaannya yang berdampak pada capaian hasil kerjanya.
Jadi, bila mau tetap produktif dalam bekerja, sukses dalam bisnis, lancar dalam mengelola berbagai hubungan social kemasyarakatan maka "selesaikanlah rasa frustrasi" Anda dengan jitu. Tidak saja untuk berhasil tetapi hidup yang damai, tenteram, bahagia dan gembira selalu akan menjadi bagian hidup yang akan dinikmati.
Paling tidak ada lima langkah yang bisa dikerjakan agar rasa frustrasi bisa diatasi dengan efektif, yaitu:
Pertanyaan ini menjadi hal mendasar dalam menyelesaikan rasa frustrasi, yaitu fahami sumber penyebabnya. Masih inget ungkapan bijak popular yang  mengatakan, "Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya". Bahkan ungkapan yang lebih tegas lagi berkata, "siapa yang menabur angin akan menuai badai".
Jadi, sesungguhnya banyak orang  menjadi frustrasi dan bersikap putus asa oleh banyak hal dalam hidupnya karena dia sendirilah yang menyebabkannya pada diri kita sendiri, dan bukan dari luar atau dari orang lain.
Langkah kedua.Tanyakan pada diri sendiri, "Apa yang bisa saya pelajari dari situ?"