Pertunjukkan Seni Lompat Batu Nias di Panggung Pertunjukkan Mahasiswa Prodi Pendidikan  Musik Gereja Institut Agama Kristen Negeri Tarutung
Fahombo pertama kali muncul karena seringnya terjadi peperangan antarsuku di Tanah Nias. Saat itu, setiap kampung memiliki bentengnya masing-masing. Untuk memenangkan peperangan antar suku, maka setiap pasukan harus memiliki kemampuan untuk melompati benteng tersebut. Dan pada akhirnya mereka secara khusus untuk memiliki kemampuan ini mereka membuat tumbukan batu yang berguna untuk melatih fisik terutama dalam melompat. Untunglah sekarang perang telah berakhir, tapi kemampuan Fahombo menjadi suatu tradisi. Tradisi melompati batu tidak lagi dijadikan untuk syarat sebagai prajurit. Tradisi ini digunakan sebagai media para pemuda di Nias untuk menunjukkan kedewasaan secara fisik. Tradisi ini juga digunakan untuk menguji ketangkasan pemuda. Masyarakat memaknai tradisi ini sebagai proses pendewasaan bagi pemuda dan pembentukan karakter yang kuat untuk menjalani kehidupan. Untuk melakukan ritual ini, dibutuhkan latihan yang keras dan cukup waktu untuk melakukannya. Sehingga akan sangat membanggakan apabila ada pemuda yang berhasil melewati batu dengan sempurna. Bahkan bagi mereka yang berhasil melakukan tradisi tersebut akan merayakan keberhasilannya dengan syukuran adat.
Kegiatan pertunjukkan ini dilaksankan Pada hari Jumat, 19 Mei 2023 Kegiatan ini berlangsung sekali setahun untuk pertunjukkan berbagai keberagaman suku, adat dan budaya di IAKN Tarutung, kegiatan ini di ketuai oleh Franz Ebert Sihombing dengan arahan dosen pengampu mata kuliah bapak Monang A. Sianturi, M.Sn., Ph.D, hal ini juga tentunya memperat tali persaudaraan dan saling menghargai perbedaan sesama mahasiswa dan orang-orang yang ada di lingkungan IAKN Tarutung dan sekitarnya.
Kegiatan ini dilaksanakan di pertunjukkan panggung krativitas mahasiswa Prodi Musik Gereja di suatu perguruan tinggi yang ada di tapanuli utara yaitu Institut Agama Kristen Negeri Tarutung di lapangan rektorat yang di panitiakan oleh mahasiswa semester VI, hal ini merupakan salah satu tugas mata kuliah yang mereka di prodi Pendidikan Musik Gereja.
Prodi Musik Gereja adalah salah satu prodi yang ada di Fakultas Ilmu Pendidikan Kristen di Institut Agama Kristen Negeri Tarutung. Banyak program kegiatan yang dilaksanakan di prodi PMG yang terus mengasah dan mengembangkan ilmu keterampilan mahasiswa. Panggung pertunjunkkan ini bertujuan untuk untuk mempererat hubungan bagi setiap orang yang berlatar berbeda, memperkenalkan Pendidikan Musik Gereja kepada masyarakat dan sebagai anjang bagi menunjukkan budaya masing-masing serta sebagai sarana bagi mahasiswa dalam melatih bakat. Dengan berbagai pertunjukkan di kegiatan ini, masyarakat dapat melihat sebagaimana kompak dan rukunnya mahasiswa IAKN Tarutung dalam menghargai sesama dan menjalin keberagaman dalam suatu institusi pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H