Mohon tunggu...
Yupi Larosa
Yupi Larosa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepeneur

Ibu yang sayang anaknya, guru yang sayang muridnya, penjual yang sayang customernya, tukang kue yang ga sayang sama jualannya, plis habiskan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Google dan Jariyahnya

27 September 2023   10:40 Diperbarui: 27 September 2023   10:43 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alkisah di tahun 2011, seorang ibu tunggal mencari cara untuk dapatkan penghasilan tambahan. Ia tahu, dapur adalah calon sumber penghasilannya kelak, dan rainbow cake sedang trend sekali saat itu. Hanya saja ia belum pernah mencicipinya.

Di warnet terdekat dibukanya mesin pencarian Google dan mulai mencari seperti apa Rainbow Cake itu. Dari hasil mencari selama dua jam, ia dapat gambaran tentang rasanya, bentuknya dan tentu saja yang paling penting : resepnya. Ia mulai membuat versi potongan alias single portion dan BOOM! Rainbow Cakesnya mendapat perhatian luar biasa, pembeli berdatangan karena memang belum banyak yang membuat saat itu. Kue lain dibuatnya dan pelanggan terus bertambah.

12 tahun berlalu. Saat ini ibu itu telah berhasil membesarkan anaknya seorang diri dari usaha kue onlinenya. Semua diawali dari mencari di Google.

Di tahun 2023 ini, seorang ibu bekerja remote alias dari rumah saja di kantor asing dari negara China. Walaupun bahasa pengantarnya adalah Bahasa Inggris tapi kalimat kalimat beraksara China tentu saja masih ada di laman kerja.

Untung ada Google Lens dan Google Translate. Tinggal foto saja, bisa diterjemahkan apa perintah pekerjaan itu. Hasil bekerja si ibu dipakai untuk mempersiapkan uang kuliah anaknya.

Dalam 25 tahun usia Google, 12 tahun diantaranya ia membawa manfaat luar biasa.

JARIYAH

istockphoto
istockphoto

Dalam agama Islam, ada istilah Jariyah yang artinya adalah mengalir.

Amal Jariyah adalah amal yang pahalanya akan mengalir terus walapun yang beramal telah meninggal dunia.

Salah satu contoh amal jariyah adalah ilmu yang bermanfaat. Ilmu menjadi amal jariyah ketika ilmu itu beserta segenak manfaatnya diajarkan dan diterapkan orang lain, diajarkan lagi dan lagi dan lagi sehingga banyak yang merasakan manfaatnya.

Dari Anas Radhiyallahu anhu, beliau mengatakan:

"Raslullh Shaallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Ada tujuh hal yang pahalanya akan tetap mengalir bagi seorang hamba padahal dia sudah terbaring dalam kuburnya setelah wafatnya (yaitu) : Orang yang yang mengajarkan suatu ilmu, mengalirkan sungai, menggali sumur, menanamkan kurma, membangun masjid, mewariskan mushaf atau meninggalkan anak yang memohonkan ampun buatnya setelah dia meninggal"

Mengalirkan sungai, menanam kurma, menggali sumur adalah upaya yang mendorong tersedianya sumber kehidupan bagi manusia. Sungai dialirkan untuk pertanian, sumur untuk ketersediaan air dan kurma untuk ketersediaan makanan (buahnya), oksigen (daunnya) dan bahan pembuatan rumah (kayunya).

Membangun masjid dan mewariskan mushaf maknanya adalah memajukan peradaban. Masjid adalah pusat aktivitas, selain tempat beribadah, masjid juga menjadi titik kumpul dan pusat koordinasi komunitas (saat itu). Mushaf adalah pegangan umatNya, berisi tuntunan hidup supaya semua berkehidupan dalam jalan yang baik.

Ga heran jika amalan amalan tersebut masuk dalam kategori Jariyah alias mengalir sepanjang masa selama masih dirasakan manfaatnya yaaa

BAGAIMANA DENGAN GOOGLE?

Bagaikan jendela yang terbuka sangat luas tanpa tirai sedikitpun, Google memberikan informasi yang ada padanya pada siapapun yang mencarinya. Yang baik banyak yang buruk juga ga kalah banyak.

Pemandangan apapun bisa tersaji di depan jendela. Karena tak ada tirai, mata menjadi pertahanan. Kalo mau lihat tinggal melek, tidak mau lihat ya tinggal merem.

Bagi orang orang seperti ibu Rainbow Cake, yang bisa melakukan kewajibannya sebagai ibu sekaligus bapak membesarkan anak yang (insyaaAllah) soleh, maka ketika anaknya tumbuh menjadi orang yang bermanfaat bagi dunia, pahala ikut mengalir padanya. Dan saya percaya, semua yang membantunya kecipratan juga termasuk mesin pencari yang membantunya mencari nafkah.

Iya, sesimple itu. Tuhan tahu dan membalas semua kebaikan walaupun sekecil biji sawi. Pun demikian dengan keburukan, semua ada timbangannya. Bukan tugas kita menghitungnya, tapi sungguh para founder berada dalam posisi bisa bermanfaat bagi banyak orang.

Amal jariyah dan dosa jariyah terus mengalir sepanjang waktu selama google search dan google lainnya berjalan.

Bagaimana dengan kita sebagai pengguna gratisan?

Ibu rainbow cake, saya, anda yang mengambil manfaat dari google scara gratis (kuota internet itu biaya operasional kita ya, kita tidak membayar pada google), eloklah kiranya membalas kebaikan dengan cara mendoakan yang baik bagi pendiri dan orang orang di belakangnya.

Selamat ulang tahun ke 25, Google. Semoga tetap ada dan bermanfaat. Aamiin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun