Mohon tunggu...
Yuwono Setyo Widagdo
Yuwono Setyo Widagdo Mohon Tunggu... Wiraswasta - suka overthinking kalo lewat jam 00.00

anaknya bapak bambang dan ibu titik yang suka menabung, membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konstruktivitas Geopolitik Energi dalam Bingkai Indo-Pasifik

4 Februari 2023   02:33 Diperbarui: 4 Februari 2023   02:38 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam beberapa tahun terakhir adanya utas mengenai Geopolitik Energi dalam mengeksplorasi  energi, keamanan, dan politik internasional menjadi sebuah hal yang subjektif. Turning pointnya terjadi pada tahun 2011 dimulai berangkat dari hal untuk meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana permintaan dan pasokan energi membentuk politik internasional juga sebaliknya. 

Hal Ini jugalah yang mendorong untuk menginformasikan pembuat atau pemangku kebijakan dan mahasiswa tentang adanya tantangan utama untuk keamanan energi global dan, jika memungkinkan, untuk mengusulkan cara berpikir baru dan mengatasi masalah ini. Proyek ini berfokus pada energi konvensional dan alternatif, karena keduanya akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh sebuah realitas geopolitik.

 Pekerjaan ini dimulai dari sebuah premis bahwa energi telah lama membentuk sistem internasional, menentukan kekuatan yang besar serta infiltrasi dalam perang. Negara-negara kaya akan batu bara adalah yang pertama melakukan industrialisasi dimulai pada tahun 1800-an. 

Peralihan energi minyak dari batu bara selama beberapa abad berikutnya membawakan peningkatan kepentingan strategis di Timur Tengah. Demikian pula, keputusan-keputusan yang dibuat mengenai energi dewasa ini  memengaruhi seperti apa dunia di masa depan, sama halnya peristiwa politik dan keamanan hari ini, apakah itu hadirnya Arab Spring  atau kejadian alam lainnya baik secara organik atua non-organik.

Terlepas dari sebuah impian untuk beralih dari bahan bakar fosil, minyak dan gas akan tetap menjadi primadona dalam bauran energi global dan dunia energi akan terus dikonsumsi oleh kebutuhan untuk menemukan minyak dan gas untuk memenuhi permintaan global yang terus meningkat.

Bagai 2 sisi mta uang  politik dan keamanan akan terjalin erat dalam pencarian ini. Pada saat yang bersamaan tekanan iklim dan keamanan adalah nyata dan, seiring waktu berjalan. Teknologi dan kebijakan akan memungkinkan dunia beralih dari fossil fuel ke sumber energi yang lebih ramah.

Dalam perjalanannya sejarah mencatat, dengan adanya pergeseran bauran energi global tentu akan membawa serta dampak perubahan ekosistem politik dan keamanan yang besar. Bersama-sama, faktor tersebutlah yang mendorong untuk menemukan minyak dan gas dan peralihan ke energi alternatif akan menjadi penentu penting dunia tempat kita tinggal.

 Mendefinisikan geopolitik energi sebagai 'pengaruh faktor-faktor geografis, seperti layaknya distribusi penawaran dan permintaan, pada tindakan tersebut hadirnya negara dan non-negara untuk memastikan pasokan yang memadai, terjangkau, dan tepat sasaran.  Persaingan atas akses ke bahan bakar fosil, khususnya minyak, telah menjadi komponen kunci dari banyak kajian geopolitik sejak krisis minyak pada  tahun 1970-an.

Cakrawala geopolitik telah dilatih tentang perselisihan dan ketegangan di bagian dunia yang kaya minyak seperti Teluk Persia, Kaspia, dan Arktik, atau titik sempit seperti Selat Hormuz. Belakangan, itu juga termasuk ketegangan atas gas alam antara UE dan Rusia.

PARADIGMA GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI ENERGI DI KAWASAN SEBAGAI CENTER OF ATTENTION

Munculnya konsepsi Indo-Pasifik dikawasan sebagai isu politik yang sering digaungkan yang termotivasi untuk menselaraskan sebuah capaian politik praktis di Kawasan. Sebuah point of view tentang kebangkitan China sebagai poros ekonomi dan politik raksasa di Asia bahkan dunia menyebabkan adanya perimbangan kekuatan melawan serta menandingi negara adidaya lainnya termasuk di Kawasannya.

               Wacana konstruksi geopolitik dan geostrategi dikawasan melalui pergeseran kekuatan dari barat ke timur berdampak perebutan pola pandang dari negara-negara Asia Tenggara lainnya. Power Politics inilah yang mempunya tujuan memperluas dan mempertahankan pengaruhnya di Kawasan. Ditambah Prakarsa China dengan Jalur Suteranya (OBOR). Pemahaman tentang perkembangan geostrategi Kawasan baiknya diberikan sebuah gambaran tentang upaya-upaya suatu negara dalam prosesnya baik secara SDM ataupun Resourcesnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun