Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah instrumen untuk mendukung siswa agar terbiasa berpikir tingkat tinggi. Instrumen tersebut berupa tes yang dalam penyelesaiannya membutuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau yang lebih kita kenal dengan tes berbasis HOTS.
Pendidikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan proses, cara dan perbuatan untuk mendidik. Dalam hal ini, seseorang yang dididik akan memiliki pemahaman tertentu dan menjadi pribadi yang kritis dalam berpikir. Secara umum, pendidikan berguna untuk mengembangkan potensi dalam diri seseorang, baik berupa ilmu pengetahuan, kreativitas, serta perilaku baik yang akan menjadikannya anggota masyarakat yang bertanggung jawab nantinya.
Baca juga: Strategi Jitu dalam Memecahkan Soal Matematika Berbasis HOTS bagi Pemula
Di Indonesia sendiri, pendidikan dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pendidikan formal, pendidikan informal, dan pendidikan nonformal. Pendidikan nonformal ialah proses mendidik yang diberikan secara terorganisasi di luar pendidikan formal. Biasanya pendidikan nonformal ini berupa kursus atau lembaga pelatihan dan kelompok belajar. Tujuan pendidikan nonformal seperti itu biasanya untuk menambah atau melengkapi dari yang diperoleh pada pendidikan formal.
Kemudian, pendidikan informal ialah pendidikan yang terdapat di dalam keluarga atau masyarakat yang tidak terorganisasi. Seseorang yang dididik secara informal biasanya melakukannya dengan mandiri dan penuh dengan kesadaran, karena pendidikan informal biasanya bertujuan untuk membentuk karakter dan pribadi seseorang, mengacu pada budi pekerti, etika, moral, dan wawasan agamanya.
Pendidikan nonformal dan informal tersebut merupakan pendidikan yang dapat dilakukan selain pendidikan formal, karena kedua bentuk pendidikan tersebut bisa dikatakan sebagai pendukung seseorang untuk berada di dalam pendidikan formal. Pendidikan formal sendiri merupakan jenis pendidikan atau pelatihan yang terorganisasi dan memiliki jenjang. Di Indonesia, terdapat beberapa jenjang pendidikan formal, dimulai dari pendidikan dasar (SD), pendidikan menengah (SMP), pendidikan atas (SMA), dan pendidikan tinggi (Universitas).
Baca juga: Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Menghadapi Soal HOTS pada Mata Pelajaran IPA di Sekolah Dasar
Dewasa ini, pendidikan Indonesia telah memakai sistem kurikulum 2013, yang tujuannya membuat para siswa Indonesia lebih aktif dalam proses pembelajaran. Dalam pandangan kurikulum 2013, proses pembelajarannya dimaksudkan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa dilihat dari berbagai aspek, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotorik), serta dalam prosesnya berpusat pada siswa atau student center learning, sehingga siswa dituntut aktif dalam mencari dan menemukan sendiri jawaban dari persoalan-persoalan yang dihadapinya dalam proses pembelajaran tersebut.
Menurut Taksonomi Bloom, proses kognitif terbagi menjadi kemampuan berpikir tingkat rendah atau Lower Order Thinking (LOT) dan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking (HOT). Kemampuan yang termasuk LOT adalah kemampuan mengingat (remember), memahami (understand), dan menerapkan (apply), sedangkan HOT meliputi kemampuan menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate), dan menciptakan (create)
Siswa yang memiliki kemampuan berpikir tingkat rendah tanpa adanya latihan berpikir tingkat tinggi, menyebabkan proses pembelajaran siswa tidak tercapai dengan sempurna. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah instrumen untuk mendukung siswa agar terbiasa berpikir tingkat tinggi. Instrumen tersebut berupa tes yang dalam penyelesaiannya membutuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau yang lebih kita kenal dengan tes berbasis HOTS.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!