Mohon tunggu...
Muhammad YunusAbdillah
Muhammad YunusAbdillah Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Sehat

Sedang Menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature

Konservasi Sumberdaya Alam Marmer di Tulungagung

6 Juni 2022   23:35 Diperbarui: 6 Juni 2022   23:39 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konservasi adalah suatu usaha pengelolaan yang dilakukan oleh manusia dalam memanfaatkan sumberdaya alam sehingga dapat menghasilkan keuntungan sebesarbesarnya secara berkelanjutan untuk generasi manusia saat ini, serta tetap memelihara potensinya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi generasi yang akan datang. Program konservasi diterapkan dengan tujuan agar para pelaku usaha pertambangan di wilayah Kabupaten Tulungagung dapat melakukan pengelolaan bahan galian hasil penambangan secara baik, benar, bijaksana, berdayaguna dan berhasil untuk memperoleh manfaat yang optimal dan berkesinambungan bagi masyarakat serta memberikan kontribusi bagi perekonomian daerah.

Kerusakan lingkungan pada saat ini semakin bertambah parah. Kelalaian dan dominasi manusia terhadap alam dan pengelolaan lingkungan yang tidak beraturan membuat segala unsur harmoni dan sesuatu yang tumbuh alami berubah menjadi kacau dan sering berakhir menjadi bencana. Indonesia menggantungkan hidup dan perekonomiannya pada kesuburan sumber daya alam (SDA) yang melimpah misalnya, minyak bumi batu bara, tembaga,emas dan timah. Ketergantungan ini menguras isi perut bumi kemudian menyisakan lobanglobang raksasa, pencemaran udara dan air, serta sisa galian yang memerlukan biaya pengembalian alam (restorasi) pembabatan hutan alam terus terjadi. Bahaya yang diakibatkan menurutkan kehendak nafsu sangat jelas dampaknya pada kehancuran bumi.

Tindakan-tindakan konservasi dapat berupa beberapa cara antara lain :

1. Melakukan perencanaan terhadap pengambilan sumberdaya alam, yaitu dengan pengambilan secara terbatas, dan tindakan yang mengarah pada pengurasan perlu di cegah.

2. Mengusahakan eksploitasi sumberdaya alam secara efisien yakni dengan limbah sedikit mungkin.

3. Mengembangkan sumberdaya alternatif atau mencari sumberdaya pengganti sehingga sumberdaya alam yang terbatas jumlahnya dapat disubstitusikan dengan sumberdaya alam jenis yang lain.

4. Menggunakan unsur-unsur teknologi yang sesuai dalam mengeksploitasi sumberdaya alam agar dapat menghemat penggunaan sumberdaya tersebut dan tidak merusak lingkungan,

5. Mengurangi, membatasi dan mengatasi pencemaran lingkungan karena pencemaran lingkungan akan mengakibatkan cadangan sumberdaya alam semakin cepat habis karena kepunahan, seperti ikan, tanah, dan sebagainya. Tindakan konservasi ini perlu dilakukan khusunya bagi sumberdaya alam yang sifatnya tidak dapat pulih dengan sendirinya. Tindakan konservasi bagi sumberdaya alam yang dapat pulih (renewable resources) dapat dilakukan dengan lebih hati-hati, misalnya untuk konservasi hutan dapat dilakukan dengan berbagai sistem tebang pilih, reboisasi dan penghijauan.

Implementasi konservasi sumberdaya alam yang dilakukan di Tulungagung diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Penambangan marmer Dalam bidang penambangan, telah bekerjasama dengan ahli geologi dan melakukan penelitian terhadap kualitas marmer dan jangka waktu gunung marmer tersebut untuk dimanfaatkan. Para ahli geologi mengatakan bahwa gunung marmer milik PT. Industri Marmer Indonesia Tulungagung sejak tahun 1961 masih terpakai sekitar 35% dari luas penambangan 12 Ha. Terdapat gunung marmer yang serupa di daerah Makassar dengan kualitas yang sama dan bentuk gunung yang sama namun yang membedakan dengan gunung marmer yang ada di Tulungagung adalah tipe atau macam-macam tipe marmer yang telah dikualifikasi. Gunung marmer yang berada di Makassar akan mudah habis, dikarenakan bentuk gunung yang menyerupai kerucut jadi membuat proses penambangan tidak dapat dilakukan dengan teknik berjenjang.

2. Efisiensi energi Efesiensi energi pada perusahaan marmer dengan menggunakan energi seminimal mungkin seperti misalnya penggunaan listrik yang dibatasi untuk melakukan penghematan energi. Pada proses pengolahan marmer dilakukan penghematan dengan cara melakukan kegiatan pengolahan pada siang hari sedangkan pada malam hari tidak ada kegiatan pengolahan jadi kegiatan pengolahan marmer berlangsung pada jam kerja 08.00-16.00 WIB sedangkan pada proses penambangan terdapat salah satu alat berat yang harus menyala 24 jam karena apabila dimatikan energi yang digunakan untuk menyalakan alat tersebut lebih banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun