Oleh : Daffa Atalla Putra, Fildzah Khairan Varari, Rofidzias Siswo Wicaksono, Rifky Wahyu Saputra, Yunus Baharuddin Hamid
Tsunami Ready adalah program peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana tsunami dengan berbasis pada 12 indikator tertentu. Program ini diprakarsai oleh UNESCO-IOC.
The Intergovernmental Oceanographic Commission of UNESCO atau disingkat UNESCO-IOC adalah komisi UNESCO yang bertugas mempromosikan kerjasama internasional dan berkoordinasi dengan program-program kelautan, jasa, sistem pengamatan, mitigasi bencana, dan pengembangan kapasitas dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya alam di daerah laut dan pesisir.
Melalui program tsunami ready, UNESCO-IOC menargetkan terbentuknya kemunitas masyarakat daerah pesisir khususnya daerah rawan bencana tsunami yang memiiki kapabilitas dalam mengantisipasi dampak tsunami. Program ini sangat sesuai dengan Indonesia yang notabene merupakan salah satu negara dengan tingkat ancaman tsunami tertinggi.
Namun, minat yang ditunjukkan masyarakat Indonesia nyatanya tidak sesuai yang diharapkan. Dilansir oleh BMKG, hanya ada 7 komunitas tsunami ready di Indonesia.
“Butuh keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat untuk mempercepat terwujudnya Tsunami Ready Community. Tidak hanya pemerintah, namun juga pihak swasta, akademisi, komunitas, termasuk rekan-rekan media di dalamnya,” ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.
Dalam sebuah workshop bertajuk Indian Ocean Tsunami Ready, Dwikorita menyampaikan target program Tsunami Ready Recognition Programme (TRRP) pada tahun 2030 masyarakat wilayah yang beresiko tsunami telah siap dan tangguh secara 100%.
Oleh karena itu, dibutuhkan kontribusi nyata dari setiap elemen masyarakat termasuk dari mahasiswa. Khususnya mahasiswa dengan jurusan terkait dengan kebencanaan seperti mahasiswa jurusan teknik geofisika.
Kurangnya antusiasme masyarakat dalam menjalankan program tsunami ready mengindikasi adanya 'jarak pemisah' antara informasi terkait program tsunami ready dengan masyarakat. Kekosongan pada jarak ini dapat diisi oleh mahasiswa. Sebagai bagian dari komunitas sosial sekaligus komunitas ilmiah, mahasiswa diharapkan mampu mendorong keberhasilan program tsunami ready di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H