Mohon tunggu...
Yunus Dwi Febriyanto
Yunus Dwi Febriyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sukoharjo, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Etika Berkomunikasi di Era Digital

13 Desember 2021   23:49 Diperbarui: 14 Desember 2021   00:25 3911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang kita ketahui saat ini, bahwa era digital merupakan suatu kondisi dimana informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Selain itu, dengan menggunakan teknologi digital maka penyebarluasan terjadi dengan mudah. Dikutip dari qwords.com bahwa era digital adalah suatu kondisi kehidupan dimana kegiatan yang mendukung kehidupan sudah dipermudah dengan adanya teknologi. Sudah tidak asing lagi dong kalau teknologi  digital menjadi aset penting bagi setiap orang saat ini. Tidak hanya digunakan oleh remaja saja, tetapi anak kecil hingga orang tua sekali pun dapat menggunakannya dengan mudah. Salah satu contoh teknologi digital yang berkembang dengan pesat adalah telepon seluler. Siapa sih yang bisa hidup tanpa telepon seluler? Telepon seluler bahkan sudah menjadi kebutuhan primer lho.

Tahukah kamu kalau telepon seluler pertama kali diciptakan atau ditemukan pada tanggal 03 April 1973 oleh Martin Cooper yang merupakan seorang karyawan Motorola Corp. Pada saat itu, telepon seluler hanya sebuah alat komunikasi kecil yang mudah untuk dibawa secara fleksibel. Dengan berkembangnya zaman, alat komunikasi ternyata juga berkembang secara pesat dan hingga kini kita gunakan untuk saling berkomunikasi. Dalam berkomunikasi melalui telepon seluler atau secara digital, tentu tidak terlalu jauh berbeda dengan komunikasi secara tatap wajah atau langsung. Dikutip dari m.rri.co.id, komunikasi secara langsung maupun secara virtual pada hakekatnya sama, yaitu melakukan pertukaran informasi antara pembicara dengan lawan bicara. Bedanya hanya pada urutan penggunaan bahasa, karena jika komunikasi secara langsung didukung oleh konteks situasi yang berhadapan  secara langsung, sehingga gerak tubuh, ekspresi wajah, dan lain sebagainya itu mendukung maka bahasa yang digunakan lebih santai.

Namun sayangnya dalam komunikasi digital tentu mengalami beberapa kendala atau masalah yang mengakibatkan perdebatan atau pertengkaran sampai pada pihak berwenang. Padahal masalah tersebut terjadi  hanya karena kesalahpahaman dari kedua belah pihak. Atau mungkin saja pertengkaran itu sudah terjadi dalam kehidupan nyata dan berlanjut pada komunikasi digital. Sebenarnya pertengkaran dalam komunikasi digital bisa saja dihindari dengan cara kita beretika dengan baik dalam era digital atau dunia maya ini. Etika diperlukan bukan hanya ketika komunikasi langsung, melainkan komunikasi digital juga perlu adanya etika. Etika merupakan suatu sikap yang harus kita miliki agar terjalin hubungan yang baik dan tidak menimbulkan perdebatan. Dilansir dari https://infobisnis.id etika merupakan bagian dari nilai-nilai moral dan prinsip tentang benar dan salah yang merupakan pencerminan kebiasaan, tradisi dan kebudayaan masyarakat. Sebagai contoh etika yang baik adalah masyarakat Jawa, dengan orang yang lebih tua seorang pemuda berjalan di depannya dengan menganggukkan kepala seraya berkata "nyuwun sewu pak/buk". Namun sayang banget, kalau anak muda zaman sekarang lebih memuaskan dirinya dengan bermain handphone seharian dan kurang beretika dalam berkomunikasi digital. Dengan begitu, muncul sikap seperti membalas pesan secara singkat kepada orang yang lebih tua,  membalas pesan dengan kata-kata kekinian yang artinya urang baik, atau  menggunakan simbol tanda seru. Lalu apa saja etika berkomunikasi yang perlu diterapakan? Berikut enam etika komunikasi yang perlu diterapkan, diantaranya :

  • Mengingat bahwa "tulisan" adalah perwakilan dari kita
  • Tulisan merupakan bentuk dari perwakilan kita saat melakukan proses komunikasi digital. Tetapi bukan hanya tulisan saja, melainkan semua konten digital yang kita bagikan dapat mewakili diri kita. Jangan menganggap bahwa konten yang kita bagikan tidak akan dilihat atau diperhatikan oleh orang lain sehingga kita bebas membagikan konten-konten tertentu.

  • Mengendalikan emosi
  • Sebisa mungkin menghindar dari hal-hal yang akan membuat kita atau orang lain marah. Dengan memberikan sebuah respon yang berapi adalah contoh yang kurang etis saat di dalam komunikasi digital.

  • Bersikap sopan santun
  • Cara menerapkan etika di dalam komunikasi digital selanjutnya adalah dengan bersikap sopan dan santun. Dengan berkrama yang baik dalam komunikasi, hal ini tidak akan menimbulkan masalah atau perdebatan. Malah akan memperkuat hubungan dengan orang lain menjadi baik.

  • Bahasa dan tulisan yang jelas
  • Tindakan yang buruk jika tidak memperhatikan bahasa dan tulisan dalam proses komunikasi digital. Seperti poin pertama tadi bahwa apa saja konten yang kita bagikan akan mewakili siapa diri kita. Juga mempengaruhi penilaian orang lain kepada kita.

  • Menjaga privasi orang lain
  • Membagikan informasi sensitif yang merupakan rahasia orang lain adalah suatu tindakan yang tidak pantas untuk dilakukan. Apabila ingin membagikan informasi yang telah diberikan oleh orang lain, sebaiknya kita meminta ijin terlebih dahulu.

  • Tidak memunculkan perselisihan
  • Suatu tindakan yang kurang baik jika kita bertujuan mengadu domba atau memperburuk suasana dengan memberikan informasi yang kita ketahui. Sebaiknya kita saja yang mengetahui informasi tersebut agar tidak terjadi perselisihan.

Nah, begitu penting kan etika berkomunikasi dalam era digital ini? Lantas, apakah kita masih kurang beretika dalam komunikasi atau malah tidak beretika sama sekali?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun