Mohon tunggu...
Yunus
Yunus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Xtgrr_

Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terbakarnya Pesawat Susi Air oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) si Nduga Papua

2 Maret 2023   20:51 Diperbarui: 2 Maret 2023   21:02 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dari informasi yang didapat, pesawat Susi Air terbang dengan tujuan Mimika-Nduga. Namun, setelah mendarat pesawat Susi Air ini hilang kontak dan dikonfrimasi terbakar di landasan. Semua penumpang dan pilot dikabarkan menhilang. Informasi ini didaparkan dari pilot Susi Air yang lainnya dan baru akan terbang. 5 orang korban yang hilang tersebut yaitu Philips Methrtens atau pilot, Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge dan Wetina W seorang bayi.

Seteleh dilakukan penyelidikan, Pangilima Kodan XVII yaitu Mayjen M. Saleh Mustafa menyatakan bahwa pilot dan lima penumpang atau korban lainnya telah disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau yang disebut dengan KKB. Kemudian tak lama muncul sebuah video yang menampilkan pilot dari Susi Air yang dikirim oleh kelompok separatis ini. Dalam sebuah video tersebut terdapat permintaan bahwa mereka akan membebaskan Kapten Philips dengan cara barter sejumlah uang dan senjata.

Dengan adanya pernyataan dari KKB ini, TNI dan Polri berusaha untuk mencari cara agar dapat diselesaikan dengan cara yang baik. Karena melihat KKB yang mendapat dukungan dari internasional dengan landasan hak asasi manusia untuk masyarakat Papua. Negara yang mendukung KKB ini yaitu seperti Selandia Baru, Australia, Inggris, Nauru, Kepulauan Solomon, Palau. Gerakan yang dilakukan oleh KKB ini mendapatkan sorotan dari dunia internasional, selain karena HAM namun juga pilot yang disandera merupaka Warga Negara Asing.
Berkembangnya kasus penyanderaan ini juga dapat menjadi urusan diplomatic yang dapat menghasilkan berita yang buruk bagi OPM di mata para negara yang mendukungnya. Namun, dapat diambil sisi baik bagi negara Indonesia sendiri untuk menunjukkan kepada dunia termasuk negara yang mendukungnya untuk menguak Tindakan KKB yang dapat mengancam banyak keselamatan masyarakat.  
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun