Mohon tunggu...
Yunriza
Yunriza Mohon Tunggu... Guru - Belajarlah dari kegagalan, jangan jadi pecundang

Guru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Budaya Positif

29 Oktober 2023   17:34 Diperbarui: 29 Oktober 2023   17:40 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BUDAYA POSITIF

Pernah gak sih kamu  membayangkan suatu tempat yang sangat indah, rindang, bersih dan di situ ada tempat duduk yang begitu nyaman, sehingga kita sangat betah dan ingin berlama-lama berada di tempat itu?

Apalagi jika tempat tersebut adalah sebuah tempat dimana kita sebagai seorang guru selalu berada di sana dari tahun ke tahun silih berganti anak murid datang dan pergi. Alangkah indah dan bahagianya seorang guru apabila hal itu terwujud.

Demikianlah hendaknya kita sebagai guru bisa menciptakan sebuah sekolah yang nyaman dan aman untuk anak-anak kita belajar dimanapun di lingkungan sekolah tanpa ada rasa resah dan gelisah kepanasan, dan gerah karena di kelilingi oleh sampah yang bertebaran dimana-mana, begitu juga dengan tumbuhan yang tak terawat sedikitpun.

Melalui gebrakan merdeka belajar inilah pemerintah menyerukan kepada kita semua untuk terus ikut andil dalam dunia pendidikan apalagi dalam hal menumbuh kembangkan insan yang terpelajar agar generasi penerus bangsa ini semakin berkualitas.

Sesuai pilosofi Ki Hadjar Dewantara yang beberapa pemikirannya yang terkenal antara lain : sistem among, kodrat alam dan kodrat zaman, Tri Kon (kontinu, konvergen, konsentris), Tri Pusat Pendidikan (keluarga, sekolah, masyarakat), berhamba pada anak, budi pekerti, bermain adalah kodrat anak, dan Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.

Sistem Among adalah suatu sistem pembelajaran yang mengedepankan pembentukan manusia secara utuh. Suatu metode yang tidak menghendaki 'perintah-paksaan', melainkan memberi 'tuntunan' bagi hidup anak-anak agar dapat berkembang dengan subur dan selamat, baik lahir maupun batinnya.

Sistem among bertujuan untuk membangun hubungan emosional yang kuat antara guru, siswa, dan orang tua untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang optimal.

Budaya positif itu adalah pengembangan dari pembiasaan-pembiasaan baik yang secara terus menerus kita lakukan baik sebagai pribadi maupun kolaborasi dan itu dilakukan tanpa adanya paksaan dari orang lain. selain budaya positif juga adanya nilai-nilai kebajikan yang terkandung dalam budaya itu sehingga membentuk perlakuan yang positif.

Ketika kita membicarakan budaya positif, pasti secara tidak langsung otak kita akan mengoneksikannya ke peraturan atau hukuman, karna apa? Karena mindset kita sudah terbiasa dan bahkan sudah begitu dari dulu. Jadi untuk merubah  mindset itu kita perlu berpikiran positif dan lebih terbuka untuk menerima dan mempelajari hal-hal baru.

Ada beberapa budaya positif yang sudah biasa  kami terapkan di lingkungan sekolah antara lain:

  • Pelaksanaan upacara setiap senin pagi, sikap nasionalisme dan cinta tanah air juga menunjukkan budaya positif. Dengan melaksanakan upacara yang dilaksanakan oleh peserta didik sudah menunjukkan salah satu menciptakan budaya positif, murid-murid membiasakan sebelum pelaksanaannya mereka selalu berlatih terlebih dahulu agar mereka tampil sebaik mungkin. Dari pembiasaan tersebut sudah menunjukkan mereka sudah berpartisipasi dalam mengisi kemerdekaan dan juga menunjukkan bahwa mereka mempunyai karakter yang sudah bisa di contoh oleh yang lain di lingkungan sekolah.

  • Pelaksanaan kultum setiap satu kali dalam dua minggu. Di sekolah kami SMAN 2 Singingi rutinitas upacara ada juga pelaksanaan kultum yang dilaksanakan setiap hari jumat yang di selingi yasinan. Ini juga merupakan salah satu budaya positif yang sudah beberapa tahun kami laksanakan. Dari pelaksanaan ini murid-murid membiasakan diri untuk melatih diri mereka dengan berbagai cara, mulai dari mencari materi untuk kultum kelasnya masing-masing dan juga mereka melatih diri agar menampilkan yang terbaik saat harinya. Ini juga sudah menunjukkan budaya positif yang di lakukan di sekolah

  • Solat zuhur berjamaah. Di sekolah kami SMAN 2 Singingi, setiap hari dari senin hingga kamis selalu melaksanakan solat zuhur berjamaah, setiap kelas akan di awasi oleh wali kelasnya masing-masing. Setelah mereka selesai solat, absen solat akan ditanda tangani oleh murid --murid. Ini merupakan budaya positif yang kami laksanakan di sekolah kami, meskipun masih ada saja siswa yang akan melanggar dan tidak melaksanakan solat. Inilah salah satu tugas guru yang akan mencari tau alasan mengapa anak tersebut tidak solat. Ini juga ada hubungannya dengan motivasi anak tersebut. Dalam hal ini perlu adanya kolaborasi antara orang tua dan guru.
  •  
  • Senam kesegaran jasmani. Ini juga salah satu budaya positif yang sudah kami lakukan di sekolah, olahraga sangat penting untuk kesehatan jasmani dan rohani kita. Dalam hal ini guru PJOK yang akan ambil alih dalam merencanakan dan mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan senam. Kegiatan ini dilakukan dalam sekali dua minggu.
  •  
  • Gotong Royong. Kegiatan ini juga sudah menjadi kebiasaan baik yang kami lakukan di sekolah, sekali dalam sebulan gotong royong ini selalu di lakukan di hari jumat akhir bulan.
  • Kecintaan dengan kebersihan lingkungan juga merupakan salah satu pembiasaan yang dilakukan oleh seluruh warga sekolah.
  • Melaksanakan tata tertib. Dengan adanya tata tertib di sekolah, setidaknya sekolah sudah membuat salah satu budaya positif yang akan menjadi kebiasaan guru dan peserta didik untuk mematuhi peraturan tata tertib tersebut. Setiap sekolah pasti mempunyai tata tertib yang akan di berlakukan untuk seluruh warga sekolah. Tata tertib ini pasti dibuat dengan segala kebijaksanaan atas kerjasama segala pihak, baik pihak sekolah selaku stake holder maupun pihak luar yang akan menjadi sasaran peraturan tersebut.

  • Semoga dengan adanya BUDAYA POSITIF  di sekolah akan membuat suatu tempat itu menjadi aman dan nyaman bagi seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitarnya.
  • by. Yunriza

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun