Mohon tunggu...
Yunorina Pariman
Yunorina Pariman Mohon Tunggu... -

Hidup penuh dengan hikmah.... senang mengamati kejadian alam, sikap manusia dan menuangkannya dalam tulisan maupun foto-foto.... Waktu cuma sedikit, berbagilah ilmu dengan umat yang lain, agar dapat menjadi bekal di akherat nanti dan kemajuan generasi yang kita tinggalkan....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jin Itu Bernama Jin Korslet

5 April 2011   06:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:07 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam semakin larut… hanya deritan ranting ranting kayu diterpa angin malam yang terdengar. Sebenarnya sebagai manusia yang agak penakut, Tanti tak akan mau berdiam diri terbangun mengamati semua itu, apabila bukan karena anaknya Zidan minta disusui.

Tapi malam ini, suasana agak beda, sebentar sebentar terdengar suara gemeletak di ujung halaman rumah dekat jendela kamarnya. Seolah-olah ingin menambah rasa takut Tanti dengan bertubi-tubi. Tanti semakin tidak nyaman dan hanya mampu menatap wajah mungil Zidan yang asyik dalam dekapannya.

Waktu rasanya lama sekali berlalu, ketika tiba-tiba suara hentakan keras memukul jendela kamar Tanti yang berwarna putih susu. Sekelebat Sinar putih bundar sebesar tampah tampak menyala di kaca jendela kamarnya dengan suara gemeletak keras memukul kaca jendela. Jendela itu memang tidak ditutup kordennya karena kamar Tanti berada di lantai atas.

Astaghfirullah’aladziim… baru kali ini Tanti melihat hal seperti itu. Cahaya putih itu kemudian beberapa kali masih muncul di jendela dengan suara gemeletak seolah-olah mencoba masuk.

Cepat-cepat Tanti merapihkan Zidan untuk tidur kembali selesainya dia menyusu. Begitu pula Tanti yang segera memeluk guling mencoba menghindar dari kilatan putih dan suara pukulan di jendela itu.

Saat pagi hari, Tanti segera menemui ibu mertua dan adik iparnya yang tinggal bersebelahan dengannya. Mereka kadang bisa melihat makhluk dari dunia lain dan cukup mengerti dengan kondisi seperti itu, hanya mereka tidak habis mengerti, apabila ada orang berniat jahat dan berusaha mengirim jin ke Tanti, mengapa warna kilatan itu putih? Biasanya mereka berwarna hitam….

Pagi dan siang itu Tanti lewatkan waktu di kantor dengan berusaha menutupi kegalauan hatinya akan ‘kiriman’ jin dari seseorang tersebut.

Sore hari sepulang dari kantor, setibanya di rumah, Tanti kaget, banyak warga telah berada di dalam rumahnya. Ada apa gerangan?

Mereka hanya berkata, “Hati-hati… jangan mendekat… bahaya…” dengan wajah serius.

Tantipun semakin takut, apakah jin tersebut telah berbuat ulah sehingga banyak warga yang terlihat serius dan takut?

Dengan gemetar Tanti memberanikan diri berjalan menuju ke belakang rumahnya untuk melihat sendiri seperti apa kiranya bentuk jin tersebut.

Ternyata,………. jin itu sangat tinggi menjulang, tangannya memukul-mukulkan percikan api ke jendela kamar Tanti.

Tapi, bentuknya (kok) seperti tiang listrik?

Ehm… “Dasar penakut… kirain ada yang kirim jin jahat, taunya si JIN KORSLET!!!!”, demikian gerutu Tanti menertawakan ketakutannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun