Mohon tunggu...
Ni Putu Ayu Novi Widiarti
Ni Putu Ayu Novi Widiarti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sistem Informasi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Suara Rakyat, Suara Pemimpin Menjembatani Aspirasi Masyarakat

8 Januari 2025   09:17 Diperbarui: 8 Januari 2025   10:19 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 Wawancara Mahasiswa Jurusan Informatika (Dokumentasi Pribadi)

PERSPEKTIF DARI MASYARAKAT

Untuk memahami lebih dalam mengenai pemimpin yang ideal, saya mengumpulkan pendapat dari beberapa narasumber yang berasal dari latar belakang masyarakat yang berbeda. Berikut adalah pandangan mereka: Untuk memahami lebih dalam mengenai pemimpin yang ideal, saya mengumpulkan pendapat dari beberapa narasumber yang berasal dari latar belakang masyarakat yang berbeda. Berikut ringkasan dari pendapat mereka:

Dalam hal kejujuran dan integritas, banyak narasumber, seperti Ni Wayan Parmiti (Guru) dan Ahmad Kiki (Pengusaha Kecil), menekankan pentingnya pemimpin yang jujur dan transparan. Mereka percaya bahwa kejujuran adalah kunci utama dalam membangun kepercayaan masyarakat. Kalimat tersebut menyampaikan pandangan Anak Agung Putra Wirawan, seorang polisi lalu lintas, tentang pentingnya kemampuan pemimpin untuk menginspirasi. Ia menginginkan seorang pemimpin yang tidak hanya menjadi teladan bagi masyarakat, tetapi juga berani mengambil resiko demi kepentingan bersama. Pemimpin seperti ini dianggap mampu memotivasi masyarakat untuk bekerja sama mencapai tujuan yang lebih baik.

Kemampuan mendengar dan bertindak menjadi sorotan bagi I Nyoman Badra (Petani) dan I Made Setiawan (Karyawan Swasta). Mereka menginginkan pemimpin yang mampu mendengarkan kebutuhan rakyat dan segera mengambil tindakan nyata, termasuk turun langsung ke lapangan untuk memahami kondisi masyarakat.Kalimat tersebut menggambarkan harapan I Nyoman Badra, seorang petani, dan I Made Setiawan, seorang karyawan swasta, terhadap seorang pemimpin. Mereka menginginkan pemimpin yang tidak hanya mendengar kebutuhan rakyat, tetapi juga bertindak cepat dengan turun langsung ke lapangan untuk memahami dan menangani kondisi masyarakat secara nyata.

Pada aspek kepemimpinan yang inklusif, I Ketut Suardika (Kelihan Adat) menyatakan bahwa pemimpin harus menghormati adat istiadat dan budaya setiap daerah. Kepemimpinan yang inklusif dianggap mampu menjaga keharmonisan sosial. Kalimat tersebut menjelaskan pandangan I Ketut Suardika, seorang Kelihan Adat, tentang pentingnya kepemimpinan yang inklusif. Ia menekankan bahwa pemimpin harus menghormati adat istiadat dan budaya setiap daerah. Kepemimpinan yang inklusif dipandang sebagai cara untuk menciptakan dan menjaga keharmonisan sosial dengan menghargai keragaman budaya dan tradisi masyarakat.

Dalam era digital, pemanfaatan teknologi juga menjadi penting. Kadek Mahesa Wira Darma (Mahasiswa Jurusan Informatika) menekankan bahwa pemimpin harus memahami teknologi untuk meningkatkan efisiensi pemerintahan dan pelayanan publik, serta menjaga keamanan data. Kalimat tersebut menyampaikan pandangan Kadek Mahesa Wira Darma, seorang mahasiswa jurusan informatika, tentang pentingnya teknologi dalam kepemimpinan di era digital. Ia menegaskan bahwa pemimpin harus memahami teknologi agar dapat meningkatkan efisiensi dalam pemerintahan, memperbaiki pelayanan publik, dan memastikan keamanan data. Pemanfaatan teknologi dianggap sebagai elemen kunci untuk mendukung tata kelola yang modern dan efektif.

Sementara itu, kemampuan menginspirasi ditekankan oleh Anak Agung Putra Wirawan (Polisi Lalu Lintas), yang menginginkan pemimpin yang menjadi teladan dan berani mengambil resiko demi kepentingan masyarakat. Kalimat tersebut menyampaikan pandangan Anak Agung Putra Wirawan, seorang polisi lalu lintas, tentang pentingnya kemampuan pemimpin untuk menginspirasi. Ia menginginkan seorang pemimpin yang tidak hanya menjadi teladan bagi masyarakat, tetapi juga berani mengambil risiko demi kepentingan bersama. Pemimpin seperti ini dianggap mampu memotivasi masyarakat untuk bekerja sama mencapai tujuan yang lebih baik.

TANTANGAN YANG DIHADAPI PEMIMPIN

Menjadi pemimpin ideal bukanlah hal yang mudah. Tantangan terbesar adalah memenuhi kebutuhan semua pihak dengan keterbatasan sumber daya yang ada. Selain itu, pemimpin juga harus mampu menghadapi kritik dengan bijaksana dan menjadikannya sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan ke depan. Pemimpin yang bijaksana tidak hanya mendengarkan kritik, tetapi juga mampu meresponsnya dengan tindakan yang konkret.

KESIMPULAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun