(Senin, 27 Juni 2022). Masyarakat  yang  ada  di  Panti asuhan putri aisyiyah malang belum menjadikan literasi sebagai budaya dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan kepada observasi  yang  dilakukan, minimnya literasi  yang  ada  disebabkan oleh  beberapa  faktor,  yaitu: Â
Pertama,  faktor  masyarakat  yang  beranggapan  literasi  merupakan  kewajiban  bagi anak dan  remaja yang  sedang  menuntut ilmu,  masyarakat menganggap  bahwa literasi tidak  dibutuhkan  dan  bukan  merupakan  bagian  dari  budaya  masyarakat. Â
Kedua, kalangan akademisi baik itu yang berasal dari institusi sekolah yang berada di lingkungan yang berasal dari institusi sekolah yang berada di lingkungan panti asuhan maupun warga masyarakat desa yang berlatar belakang sebagai akademisi kurang memberikan sosialisasi maupun penyuluhan kepada adik-adik panti asuhan akan pentingnya literasi.  Permasalahan  yang didapat  melalui observasi  tersebut  oleh  mahasiswa  dijadikan sebagai masukan dalam upayanya mencari solusi atas minimnya budaya literasi yang ada di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Malang. Â
Kegiatan gerakan  literasi  di laksanakan secara  umum  ditujukan  untuk meningkatkan  minat  adik-adik panti asuhan sekaligus  menjadikan  literasi  sebagai  bagian  dari budaya masyarakat. Dengan memanfaatkan perpustakaan atau ruang baca yang ada pada panti asuhan putri aisyiyah malang tersebut tim Program Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) universitas muhammadiyah malang mendampingi dan mengedukasi adik-adik panti asuhan betapa pentingnya kegiatan literasi untuk menambah pengetahuannya.
Usaha yang dilakukan oleh TIM PMM ini sudah cukup bagus. Dengan menerapkan 15 menit membaca, ini berarti adik-adik Panti asuhan Aisyiyah Malang sudah mewujudkan program wajib Kemendikbud untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia, khususnya siswa.Â
Hal ini sejalan dengan hasil pengabdian dari Ade Asih Susiarti Tantri, dkk (2017: ii) yang menunjukkan bahwa program gerakan literasi sekolah yang paling banyak diterapkan adalah 15 menit membaca sebelum jam pelajaran dan menata lingkungan perpustakaan. Komitmen sekolah untuk mengembangkan program ini adalah langkah yang tepat dan bijak untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang literat seperti yang diimpi-impikan bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H