Salam kompasianers.....
Sekian lama saya menunggu momen ini, akhirnya saya memberanikan diri untuk memposting sebuah tulisan di kompasiana.
sebagai permulaan, saya rasa ini sekedar introducing. Mungkin banyak yang berpikir bahwa mengapa baru sekarang saya berani memunculkan diri saya padahal saya sudah registrasi di kompasiana terhitung sejak januari lalu.
Jujur saja, sungguh butuh keberanian yang penuh bagi seorang yang kurang pe-de dengan kemampuannya seperti yang saya alami. Saya begitu menyukaitulisan2 yang penuh dengan motivasi dengan harapan saya bisa seperti penulis tersebut yang berbagi cerita, pendapat dan pengalaman hidup entah itu manis atau pahit bahkan hambar.....
Ketertarikan dalam menulis sudah sejak lama saya rasakan, sebuah tulisan akan lebih bermakna jika dibaca orang lain dan tidak akan jadi apa2 jika hanya dikonsumsi sendiri. Sekalipun tulisan itu menuai pujian atau kritikan, akan tetapi krisis pe-de ini membuat langkah saya tertahan.
Tepatnya kemarin malam, dengan tidak disengaja saya menonton sebuah acara televisi dimana narasumber tersebut selain berprofesi sebagai seniman juga seorang kolumnis. Beliau mengatakan “banyak orang bangga ketika menjadi pembicara dengan audience berjumlah 100-500 orang, tetapi tahukah anda bahwa menjadi penulis/kolumnis anda akan memiliki ribuan bahkan jutaan audience ketika tulisan anda dimuat dan dibaca oleh orang lain, dan itu akan membuat anda lebih bangga”. Seketika saya terdiam dan berpikir mengapa hal itu tidak pernah terlintas di pikiran saya, dan akhirnya saya menemukan semangat untuk MENULIS.
Selamat Menulis........
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H