negosiasi. Jebakan ini seringkali membuat seorang yang sedang bernegosiasi abai dengan kepentingan yang ingin dicapainya. Pada keadaan terjebak dalam situasi ini, negosiasi selanjutnya akan berjalan dalam konteks "memang kalah". Masing-masing pihak akan berupaya menjadi pemenang dan mengabaikan tujuan yang sesungguhnya ingin di capai.Â
Tidak jarang kita terjebak dalam perdebatan dalam rangka mempertahankan posisi atau "harga diri" dalam suatuJika keadaan seperti ini terjadi pada sebuah rumah tangga, negosiasi suami istri, sudah bisa dibayangkan apa yang akan terjadi. Perceraian adalah ujung dari sebuah proses negosiasi, ketika masing masing pihak berupaya menjadi pemenang. Padahal ketika terjadi "pertengkaran" suami istri, sesungguhnya itu adalah sebuah proses negosiasi, yang pada awalnya masing masing pihak ingin meningkatkan kualitas rumah tangga nya. Tetapi ketika dalam proses itu masalah "harga diri" dan posisi masing masing mengemuka, maka tujuan awal meningkatkan kualitas rumah tangga menjadi terlupakan.Â
Nah bagaimana mengupayakan agar proses negosiasi Anda tetap berjalan menuju hasil yang Anda inginkan?. Salah satu upaya nya adalah  sampaikanlah kepentingan Anda secara lengkap dan jelas kepada lawan bicara Anda. Langkah berikutnya adalah dengarkan dengan seksama apa yang disampaikan lawan bicara Anda dengan lengkap dan jelas. Jika Anda masih belum jelas dengan apa yang dimaksud oleh lawan bicara Anda, mintalah dia menjelaskan kembali.Â
Inilah hal paling penting dalam sebuah negosiasi. Saling mengerti dan memahami apa yang Anda inginkan dan apa yang lawan bicara Anda inginkan. Kunci pokoknya adalah berbicara dengan lengkap dan mendengarkan dengan sempurna pula.Â
Selamat mencobaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H