Mohon tunggu...
Bachtiar Yunizel
Bachtiar Yunizel Mohon Tunggu... Administrasi - Sales Communication Coach

Founder Citra Reksa Tama Education & Business Event, Sales Communication Coach, Trainer lapangan para penjual Sang pembelajar menulis sejak 1993

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengelola Persepsi dalam Negosiasi

5 Juli 2021   21:19 Diperbarui: 5 Juli 2021   21:25 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bicarakan dan jangan diamkan

Satu masalah besar yang kerap menjadikan sebuah negosiasi berjalan alot adalah masalah persepsi. Apa itu persepsi. Persepsi adalah cara pandang seseorang terhadap sebuah masalah yang sedang dihadapi. Perbedaan cara pandang diantara dua orang yang sedang ber negosiasi adalah sebuah kenyataan yang harus di kelola dengan baik, karena sesungguhnya itulah tujuan dari sebuah negosiasi. 

Nah bagaimana menghadapi perbedaan persepsi. Roger Fisher dalam bukunya "Getting to Yes, merumuskan sejumlah langkah yang dapat dilakukan dalam menghadapi perbedaa persepsi. Dalam tulisan ini, akan dikemukakan 4 diantaranya. 

1. Menempatkan diri dalam posisi mereka. 

Memahami alasan seseorang memiliki persepsi tertentu atau bersikap tertentu adalah hal yang paling memungkinkan kita mendapatkan titik temu dalam sebuah perbedaan. Jika Anda berhadapan dengan konsumen dengan resistensi yang tinggi, sangat boleh jadi sikap itu terjadi karena sebelumnya dia baru saja berhadap dengan seorang penipu yang nyaris merugikan dia. Ketika Anda ditolak dengan tidak sopan, sangat boleh jadi dia baru saja bertengkar dengan pasangannya. Jadi apapun yang Anda hadapi, hadapilah dengan bahagia, karena mereka melakukan itu dipastikan ada kondisi yang sangat logis. 

2.Jangan menyimpulkan niat orang lain berdasarkan ketakutan Anda. 

Tidak jarang pula kita menjadikan ketakutan kita terhadap sesuatu, justru dianggap sebagai hal yang akan di lakukan orang lain terhadap kita. Para penjual seringkali menganggap mereka akan di tolak jika akan bertemu klien karena sesungguhnya mereka takut ditolak. Padahal, jika mereka mendatangi, sangat boleh jadi dia akan diterima dengan sangat baik.  Jadi, hindari berasumsi dengan respon seseorang sebelum Anda mencobanya. Hal paling bijak Anda lakukan adalah bersiap terhadap segela kemungkinan respon orang terhadap Anda

3. Jangan menyalahkan seseorang karena masalah Anda

Dalam candaan saya sering mengatakan bahwa sesungguhnya tidak ada harga yang mahal. Semua produk di jual pada harga yang sesuai dengan performance manfaat yang dihasilkan. Suatu harga seringkali dianggap mahal karena sebenarnya uang yang Anda miliki tidak cukup. Jadi jangan salah harga karena uang Anda. Implementasinya, tidak ada produk yang tidak laku, kecuali Anda yang tidak mampu menjelaskannya. Tidak ada pasar yang sepi kecuali Anda yang tidak mampu menemukan calon pembelinya, dan selanjutnya, dan selanjutnya 

4. Diskusikan persepsi masing masing

Dalam negosiasi seringkali kita berasumsi bahwa orang sudah tahu apa yang kita inginkan. Tidak ada cara lebih efektif untuk memberitahukan persepsi Anda adalah dengan mengutarakanya. Oleh karena itu saya lebih setuju sepasang suami istri yang "adu mulut" dalam menyelesaikan masalahnya daripada saling diam. Maka dengarkan yang orang inginkan dan sampaikan yang Anda mau, kemudian carilah persamaan yang bisa Anda bangun dari kedual hal tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun