Mohon tunggu...
Bachtiar Yunizel
Bachtiar Yunizel Mohon Tunggu... Administrasi - Sales Communication Coach

Founder Citra Reksa Tama Education & Business Event, Sales Communication Coach, Trainer lapangan para penjual Sang pembelajar menulis sejak 1993

Selanjutnya

Tutup

Money

Bisnis B to B, Adakah?

4 Juli 2021   21:09 Diperbarui: 4 Juli 2021   21:22 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apapun bisnisnya, Anda tetap akan berbicara dengan orang 

Akhirnya saya diam dan tidak melanjutkan perdebatan itu. Bukan karena merasa kalah dengan argumen, melainkan perdebatan adalah hal yang seharusnya di hindari dalam setiap negosiasi. Karena tujuan negosiasi adalah memenangkan kesepakatan bisnis bukan memangkan perdebatan. 

Adalah negosiasi dalam sebuah projek pendampingan team penjualan. Saya diberikan penjelasan bahwa produk mereka adalah produk B to B alias business to business, bukan bisnis B to C atau bisnis Business to Costumer apalagi C to C atau costumer to costumer. It's Ok. 

Saya selanjutnya tetap diam dan menyimak dengan seksama presentasi produk mereka, karena selanjutnya saya bersama team akan berkolaborasi dengan team penjualan mereka dalam memastikan target penjualan bisa tercapai. 

Saya membuka pikiran se luas luasanya untuk menguji kembali kebenaran yang saya yakini selama ini bahwa sesungguhnya tidak ada bisnis B to B atau B to C. 

Saya sangat meyakini bahwa semua bisnis adalah C to C. Sebesar apapun perusahaan yang akan berbisnis, toh yang berhadapan adalah orang dengan orang.

"Bisnis ini sangat berbeda dengan bisnis yang sebelumnya Bapak kerjakan", demikian diantara penjelasan mereka. Ini adalah bisnis B to B sementara yang kami ketahui pendampingan yang pernah Bapak lakukan adalah B to C. Saya masih diam menyimak dan berupaya memahami bisnis yang sedang mereka jelaskan 

Bisnis model yang akan dijadikan pendampingan ternyata adalah bisnis pembiayaan kendaraan individu dengan melibatkan perusahaan tempat mereka mereka untuk membantu memastikan pembayaran dengan melakukan pemotongan gaji. Jadi ada 3 pihak yang terlibat yakni ada perusahaan penyedia yang akan saya dampingi, ada bagian Sumber Daya Manusia  (SDM) perusahaan calon konsumen serta calon konsumen itu sendiri. 

Oleh karena itu, negosiasi yang akan kita lakukan adalah dengan Kepala SDM untuk kerjasama pemotongan gaji dan selanjutnya adalah calon konsumen yang akan membeli kendaraan. That it....

Nah ... di sini pertanyaanya, B to B nya atau bisnis to bisnis nya di mana...? Bukankah kita akan bernegosiasi dengan "kepala SDM' yang adalah "manusia" dan calon konsumen atau user yang juga adalah "orang" 

Saya ingin selalu memastikan bahwa saya tidak ingin berdebat. Tiap orang punya kebebasan untuk menilai dan mendifinisikan bisnis mereka, namun bagi saya, setiap penjualan adalah negosiasi antar personal alias C to C. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun