Mohon tunggu...
Yuni Yuni
Yuni Yuni Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Pai

Mempunyai hobi membaca dan menulis, aktif di komunitas menulis kab Bekasi (KPPBR), aktif menulis di gurusiana, kompasiana, blogger, majalah, web kemenag, S1 UIN SGD Bandung, S2 UNISMA 45 Bekasi, S3 UNJ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Merdeka: Membangun Pembelajaran Berkualitas

28 Maret 2023   06:51 Diperbarui: 28 Maret 2023   07:20 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah menulis di kompasiana beberapa waktu ini, ternyata kompasiana mempunyai beberapa event diantaranya lomba menulis dengan tema "kurikulum merdeka bikin pembelajaran berkualitas", dan ada beberapa pilihan sub tema yang tidak kalah menarik untuk di pilih dan di bahas. Kurikulum merdeka dan merdeka belajar adalah kata kunci yang dijadikan pegangan dalam mendeskripsikan tema di atas.

Pembahasan kurikulum merdeka, merdeka belajar, sekolah penggerak, guru atau kepala sekolah penggerak  merupakan bahasan yang sedang trend dari 2022 sampai saat ini, tidak terkecuali oleh guru Pendidikan Agama Islam atau oleh Pengawas Pendidikan Agama Islam, dengan adanya beberapa perubahan pada jam pelajaran PAI, project based learning, pembelajaran  disferensiasi, asesmen diagnostik dan lainnya turut mempengaruhi dan menuntut untuk lebih banyak belajar kembali, harapannya dapat diterapkan secara teoritis dan praktis pada jam pelajaran PAI.

Pada semester 1 tahun ajaran 2022 2023 di SMP Negeri di wilayah Cibitung ada 2 sekolah terimbas kurikulum merdeka karena kepala sekolah termasuk kepala sekolah penggerak yaitu  SMPN 4 dan 8 Cibitung. Hasil observasi dan wawancara dengan guru PAI ketika ada pembinaan oleh pengawas, sebelum diterapkan kurikulum merdeka para guru dibekali dengan keilmuan tentang kurikulum merdeka dan merdeka belajar sebagai dasar pembelajaran di kelas dan dilaksanakan selama semingguan, untuk perangkat pembelajaran sudah tersedia di platform merdeka belajar sehingga panduan untuk pembelajaran sudah tersedia tinggal di analisis kembali oleh guru. Kelas yang terimbas adalah kelas 7 untuk di SMP, untuk materi PAI ada sedikit  perbedaan dari kurikulum sebelumnya namun inti materi hampir sama yang berbeda adalah judul, urutan materi pada setiap bab, ayat Al-Quran yang melandasi, dan penilaian untuk siswa lebih banyak ke asfek keterampilan/unjuk kerja.

Adanya perubahan menuju kurikulum merdeka khususnya pada guru PAI membuat guru harus segera beradaptasi menjadi guru yang berkualitas sehingga menghasilkan pembelajaran yang berkualitas dan lulusan yang berkualitas. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan akan berimbas pada perkembangan keilmuan di dunia pendidikan karena setiap hari akan bermunculan teori-teori hasil penelitan yang noveltynya muncul dan akan berpengaruh pada kebijakan yang diambil dalam pendidikan, harapan semua pengawas, kepala sekolah dan guru praktek pembelajaran berkualitas diberikan pada siswa sebagai bentuk tanggungjawab sebagai pendidik, pengajar, pembimbing atau fasilitator. Apalagi guru PAI bertanggungjawab tidak hanya pada peningkatan dan pengembangan kognitif dan keterampilan saja, asfek sikap/karakter menjadi fokus utama juga dan pada kurikulum merdeka akan di warnai melalui 6 profil pancasila yang lebih dipadatkan poin karakternya daripada kurikulum sebelumnya.

Dalam dunia supervisi baik dilakukan oleh kepala sekolah atau pengawas, sebuah instrumen memegang peran yang sangat urgen berfungsi sebagai pengumpulan data tolak ukur keberhasilan antara yang diharapkan dan realita yang terjadi melalui observasi dan wawancara. Jika dikaitkan dengan kurikulum merdeka dan pembelajaran berkulitas memerlukan instrumen yang dapat mengukur berhasil tidaknya pelaksanaan di sekolah khususnya di kelas dengan mengembangkan teori tentang pembelajaran berkulitas menurut pada ahli dan menurunkannya dalam indikator atau subindikator yang terukur, jika melihat pendekatan kualitatif maka setiap kepala sekolah atau pengawas bisa mengembangkan intrumennya tergantung landasan teori yang diambil.

Menilik tentang pembelajaran berkualitas cukup banyak teori yang melandasinya namun dapat disimpulkan sebagai suatu proses pembelajaran yang efektif dan efisien yang dapat menghasilkan hasil belajar yang optimal bagi siswa. Ada beberapa definisi tentang pembelajaran berkualitas menurut para ahli, di antaranya  menurut Robert Marzano (2007), pembelajaran berkualitas adalah suatu pembelajaran yang mengintegrasikan empat faktor penting yaitu siswa harus memiliki keterampilan metakognitif yang baik, siswa harus memiliki pengetahuan dan keterampilan akademik yang memadai, pembelajaran harus menumbuhkan kemampuan kritis dan kreatif siswa, dan siswa harus berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

Tolak ukur yang dapat dikembangkan dari indikator di atas yang  terdiri dari empat faktor utama yaitu:

  • Keterampilan metakognitif yang baik, maksudnya siswa harus dapat memahami cara mereka belajar dan bagaimana mereka dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka. Sub indikator yang bisa dikembangkan yaitu kesadaran diri ( kemampuan untuk memahami kekuatan dan kelemahan diri dalam hal belajar dan memilih strategi yang sesuai), pengaturan diri (kemampuan untuk mengatur dan mengelola waktu, tugas, dan tujuan belajar), pemantauan (kemampuan untuk memantau dan mengevaluasi kemajuan belajar), evaluasi diri (kemampuan untuk mengevaluasi hasil belajar dan mengidentifikasi cara untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja), pengaturan kognitif (Kemampuan untuk memilih, mengubah, atau menyesuaikan strategi belajar yang digunakan), refleksi (kemampuan untuk merefleksikan pengalaman belajar seseorang dan menggunakan informasi tersebut untuk mengembangkan kemampuan belajar ).
  • Jika dikaitkan dengan kurikulum merdeka dan merdeka belajar siswa perlu didorong untuk mengembangkan keterampilan metakognitif mereka, sehingga mereka dapat memahami cara mereka belajar dan meningkatkan kinerja belajar mereka.

  • Pengetahuan dan keterampilan akademik yang memadai, maksudnya siswa harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memahami dan menguasai materi pelajaran. Hal yang dibutuhkan siswa yaitu kemampuan kritis dan kreatif yaitu siswa harus dapat mempertanyakan informasi, memecahkan masalah, dan menghasilkan ide-ide baru secara kreatif.
  • Sub indikatornya yaitu  analisis dan evaluasi (siswa dapat menganalisis informasi, mempertanyakan sumber informasi, dan mengevaluasi ide-ide dan argument). Keterampilan berpikir kreatif (siswa dapat memikirkan solusi alternatif dan menghasilkan ide-ide yang baru dan inovatif). Pemecahan masalah (siswa dapat mengidentifikasi masalah, menganalisis situasi, dan mencari solusi yang efektif dan inovatif). Kemampuan berkomunikasi (siswa dapat berkomunikasi dengan jelas dan efektif, baik secara lisan maupun tulisan, dan mampu menjelaskan ide-ide dan gagasan secara efektif). Keterampilan kolaboratif (siswa dapat bekerja sama dalam kelompok, mendengarkan pendapat orang lain, dan menghasilkan solusi Bersama). Kemampuan mengambil risiko (siswa dapat mencoba hal-hal baru, mengambil risiko, dan belajar dari kesalahan).

Dalam kurikulum merdeka, siswa perlu diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kritis dan kreatif mereka, sehingga mereka dapat memecahkan masalah dengan cara yang inovatif dan menciptakan solusi baru untuk tantangan yang mereka hadapi. Hal ini dapat membantu siswa menjadi pemikir yang mandiri dan terampil, serta siap menghadapi tantangan dunia yang terus berubah.

  • Partisipasi aktif siswa, siswa harus terlibat secara aktif dalam pembelajaran dan memiliki kesempatan untuk berbicara, berdiskusi, dan berkolaborasi dengan teman sekelas mereka. Indikator berpartisipasi aktif dalam pembelajaran mencakup kehadiran yang baik dan teratur di kelas serta berpartisipasi dalam diskusi dan aktivitas yang disajikan oleh guru. Kemampuan untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan baik dalam kelompok atau tim. Memiliki kemauan untuk mencoba hal-hal baru dan berani mengemukakan ide atau pendapat di depan kelas. Mengajukan pertanyaan yang relevan dan memberikan tanggapan yang tepat terhadap pertanyaan yang diajukan oleh guru atau teman sekelas. Mampu melakukan refleksi dan evaluasi atas hasil kerja sendiri dan hasil kerja kelompok secara konstruktif.

Dalam implementasi kurikulum merdeka, dan merdeka belajar  indikator-indikator ini perlu dipertimbangkan dan bisa dijadikan tolak ukur pembelajaran berkualitas agar siswa dapat memperoleh pembelajaran  yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik mereka.

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun