"Pernah kukatakan padamu, perihal diri ini yang masih mengemban luka. Meski keyakinanmu, kadang membawa diri ingin berteriak, "Tuhan, izinkan aku bertaubat."
-Puspa
***
Siang yang terik membawaku ke sudut kota paling panas. Membiarkan warna kulit yang sudah sawo matang, berubah jadi kian coklat.
"Mau ke mana?" sapanya sambil tersenyum.
"Mau beli makan. Kamu mau ke mana?" tanyaku pula sambil memandangi wajahnya. Tubuhnya kurus, rambutnya sedikit bergelombang. Tapi wajahnya cantik dan menenangkan.
"Asli Indonesia, Mbak?" tanyanya lagi masih dengan wajah menghadap ke arahku.
Aku mengangguk sebagai jawaban. Lantas melambaikan tangan sebagai ucap perpisahan.
Setelah hari itu dan hari-hari berikutnya, aku hanya tahu, pertemuan kadang memang begitu lucu. Mempertemukan sekali, tanpa harus saling mencari.
***
Masih dengan wajah yang terus menundul, aku meraba perasaanku sendiri. Menyelami tiap kata yang beberapa hari lalu seorang teman mengirimiku pesan lewat Telegram.