Mohon tunggu...
Yunita Wulandari
Yunita Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar menulis agar berguna untuk kedepannya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa PKL UNNES Gelar Edukasi Gizi Seimbang untuk Melakukan Pencegahan Obesitas pada Anak

3 Oktober 2021   19:39 Diperbarui: 3 Oktober 2021   19:49 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

(4/8) Sejumlah 84 mahasiswa semester VII dari program studi gizi jurusan ilmu kesehatan masyarakat universitas negeri semarang melaksanakan praktik kerja lapangan gizi masyarakat selama 45 hari yang dilaksanakan di domisili masing-masing mahasiswa mengingat adanya pandemi covid-19 saat ini. 

Praktik kerja lapangan (pkl) gizi masyarakat unnes dilakukan dengan tujuan untuk mengaplikasikan ilmu gizi dalam mengidentifikasi masalah gizi di masyarakat dan upaya pemecahan masalah gizi masyakat dengan menerapkan kaidah-kaidah ilmiah dan berdasar pada fakta (evidence based).  

PKL Gizi Masyarakat ini juga sebagai salah satu aplikasi pertama bagi mahasiswa untuk berbakti dan memberikan kontribusi kepada daerah domisili masing- masing mahasiswa.

Data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan bahwa masalah kegemukan pada anak umur 5-12 tahun di Indonesia masih tinggi yaitu 18,8 %, terdiri dari anak gemuk 10,8 % dan anak sangat gemuk (obesitas) 8,0 % (Riskesdas, 2013). 

Kegemukan selama masa kanak- kanak dikaitkan dengan tingginya tingkat mortalitas dan mobilitas. Anak yang gemuk cenderung tumbuh menjafi orang dewasa yang memiliki berat badan berlebih serta dapat mengalami risiko mengalami penyakit tidak menular yang berkaitan dengan pola makan seperti diabetes tipe 2 yang lebih tinggi.

Di desa Metuk terdapat beberapa permasalahan gizi pada anak yaitu Setelah dilakukan analisis situasi di lapangan, ditemukan beberapa masalah gizi pada anak usia 0-10 tahun yaitu gizi kurang, gizi lebih, obesitas dan anak dengan risiko stunting. 

Berdasarkan data tersebut ditemukan masalah gizi yang paling banyak terjadi pada anak usia 0-10 tahun adalah gizi lebih sehingga berisiko mengalami obesitas.

Salah satu mahasiswa yaitu Yunita Wulandari melaksanakan PKL di desa Metuk, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali melakukan edukasi mengenai gizi seimbang sebagai upaya pencegahan obesitas pada anak yang sasarannya adalah ibu dan anak di desa Metuk.

Edukasi dilakukan dalam dua kegiatan yaitu sosialisasi gizi seimbang sebagai upaya pencegahan obesitas pada anak yang sasarannya adalah ibu dari anak dengan risiko obesitas. 

Kegiatan yang kedua adalah permainan tempel kartu yang sasarannya adalah anak usia 5-10 tahun yang pertama adalah dengan permainan tempel kartu pada papan pengenalan zat gizi. 

Anak-anak diminta untuk menebak kategori dari kartu bergambar makanan yang diberikan kedalam kategori yang benar menurut pengetahuan mereka. Setelah selesai menempel, akan dilakuakan koreksi bersama serta memberikan penjelasan yang benar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun