Peran keluarga terhadap gizi anak tampaknya menjadi problematika bagi Ibu di Indonesia yang berpengaruh terhadap bertambahnya status balita stunting. Stunting menjadi ancaman keluarga di Indonesia khususnya Ibu hamil.
Stunting menjadi salah satu bentuk ketidaktercapaian tumbuh kembang akibat amplifikasi kecukupan zat gizi sejak awal kehamilan hingga usia 24 bulan. Kondisi ini diperparah dengan tidak memadainya catchup growth.
Pada hari Kamis, 28 Juli 2022, mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Universitas Pendidikan Indonesia yakni kelompok 175 melaksanakan program KKN dengan program kerja "Gizi Kesehatan Masyarakat" yang berfokus pada stunting dengan membidik tema KKN Tematik Universitas Pendidikan Indonesia 2022 yakni SDGs Desa dimana tema ini mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 tahun 2017 tentang tujuan pembangunan berkelanjutan nasional.
Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Cikunir Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya dengan prosedur pendampingan door to door bersama dengan kader posyandu dalam rangka melakukan pendataan terhadap keluarga atau Ibu yang memiliki balita stunting.
Teknis pelaksanaan pendampingan oleh mahasiswa adalah dengan melakukan pendataan terhadap Keluarga atau Ibu yang memiliki balita stunting di beberapa daerah Cikunir oleh kader posyandu. Selanjutnya, melakukan door to door kepada keluarga sasaran.Â
Output dari program ini adalah sebuah angket yang nantinya akan diisi oleh responden melalui pendampingan kader yang bertujuan untuk mengetahui peran dan upaya keluarga dalam mengatasi dan mencegah balita stunting di Desa Cikunir Kabupaten Tasikmalaya.
Adapun isi dari lembar angket dibagi menjadi 3 kategori, yakni: peran keluarga, pengetahuan keluarga tentang stunting, dan sikap keluarga. Nantinya, mahasiswa melakukan pendampingan dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berpedoman pada angket tersebut.Â