Di era modern ini, teknologi telah mengalami perkembangan pesat, terlihat dari tingkat kemajuan yang semakin canggih di berbagai sektor. Kini, tindakan yang sebelumnya terasa rumit dapat dengan mudah dilakukan dengan sekadar menekan tombol atau layar sentuh. Internet memainkan peran penting dalam memberikan kemudahan ini, memungkinkan berbagai aktivitas dilakukan secara online tanpa kesulitan, bahkan jika melibatkan jarak yang jauh.
Generasi Z, yang tumbuh seiring perkembangan teknologi, khususnya internet dan gadget, saat ini berada pada tahap akhir remaja hingga awal 20-an. Bagi mereka, internet bukan lagi sekadar kebutuhan sekunder, melainkan menjadi kebutuhan primer yang tak terpisahkan. Mereka terbiasa memegang smartphone begitu bangun pagi, untuk memeriksa berita terbaru atau notifikasi sebelum memulai aktivitas lainnya seperti bekerja atau kuliah.
Kecanduan gadget ini telah menciptakan inovasi dalam bisnis, terutama di sektor e-Commerce. Generasi Z mendorong perubahan perilaku konsumsi dengan memungkinkan pembelian produk secara online melalui platform e-Commerce. Layanan e-Commerce ini berkembang dari online shop yang menggunakan media sosial sebagai tempat berjualan menjadi platform khusus yang memungkinkan penjual, baik skala kecil maupun besar, untuk memiliki website resmi.
Perkembangan ini memproyeksikan pertumbuhan e-Commerce dalam era digital, terutama dengan dominasi konsumen dari Generasi Z. Perusahaan e-Commerce yang dapat memahami dan merespons kebutuhan serta preferensi Generasi Z akan memiliki keunggulan kompetitif di pasar.
Generasi Z juga dikenal sangat peduli terhadap isu-isu sosial, termasuk keberlanjutan dan kesehatan. Mereka sering memperhatikan label halal dan persetujuan BPOM saat berbelanja online, dipengaruhi oleh keyakinan agama, nilai pribadi, dan kekhawatiran akan keamanan dan kualitas produk. Mereka cenderung mencari transparansi dan informasi rinci tentang produk yang mereka beli, termasuk informasi mengenai bahan, proses produksi, dan sertifikasi, meskipun preferensi ini bisa berbeda-beda antara individu. Selain itu, preferensi konsumen bisa berubah seiring waktu dan dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI