Mohon tunggu...
Yunita Nurul Aini
Yunita Nurul Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Jakarta

Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Psikoanalisa oleh Sigmund Freud

20 November 2022   21:16 Diperbarui: 20 November 2022   21:44 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

C. Mekanisme Pertahanan Diri

Sebagai individu, seorang manusia mempunyai berbagai masalah dan juga kecemasan yang mengakibatkan dirinya mempunyai mekanisme pertahanan diri yang banyak. Tetapi, sebelum membahas mekanisme pertahanan diri yang dimiliki manusia kita harus tahu terlebih dahulu beberapa kecemasan yang kita alami yaitu sebagai berikut.
1. Kecemasan Realistik, yaitu kecemasan yang dirasakan oleh manusia karena hal-hal yang belum terjadi, dan biasanya memikirkan sesuatu yang akan membuat dirinya cemas pada suatu hal yang bahkan belum terjadi.
2. Kecemasan Neurotik, yaitu kecemasan yang dirasakan oleh manusia karena takut dengan orang-orang yang mempunyai kekuasaan. Seperti contohnya, seorang mahasiswa yang tidak mengerjakan tugas takut dan cemas akan dimarahi oleh dosennya dan dia mencari teman yang belum mengerjakan tugas juga dengan menanyakan kepada teman-temannya apakah sudah mengerjakan juga atau belum.
3. Kecemasan Moral, yaitu kecemasan yang dirasakan oleh manusia karena takut dengan nilai dan norma yang berlaku. Seperti contohnya, masyarakat di suatu daerah yang secara turun temurun yang menaruh makanan serta minuman atau sesajen sebelum bulan ramadhan di dapur rumah mereka dengan tujuan untuk leluhur mereka yang telah meninggal dan jika dilewatkan mereka takut dan cemas akan terjadi sesuatu hal kepada keluarga mereka.

Dengan banyaknya kecemasan yang terjadi, maka manusia juga mempunyai mekanisme pertahanan diri dalam diri mereka yang akan dijelaskan sebagai berikut.
1) Represi, yaitu menekan segala sesuatu masalah seperti dengan ide atau insting.
2) Pembentukan reaksi, yaitu tindakan defensif atau pertahanan dengan cara mengganti impuls dalam pikiran mereka.
3) Proyeksi, mengubah kecemasan neurotik/moral menjadi kecemasan realistik.
4) Pemindahan reaksi, tidak dapat melampiaskan dan malah marah kepada orang terdekat daripada orang yang dituju.
5) Rasionalisasi, dorongan yang sebenarnya dilarang tetapi bisa sesekali dilakukan.
6) Supresi, keadaan dimana seorang manusia menekan sesuatu yang dianggap membahayakan ego mereka.
7) Subtimasi, yaitu dorongan yang tidak dibenarkan oleh super ego.
8) Kompensasi, yaitu usaha individu dalam menutupi kelemahan yang mereka miliki.
9) Regresi, yaitu mekanisme pertahanan dengan cara menghindari kegagalan ataupun ancaman yang membahayakan diri.
Dari banyaknya macam mekanisme pertahanan diri manusia, pastinya ada suatu pertahanan yang dimiliki seorang individu agar dirinya tidak sepenuhnya berada dalam pemikiran masalah yang sulit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun