A. Sekilas Tentang C. Wright Mills
Mills atau yang bernama lengkap Charles Wright Mills lahir pada tanggal 26 Agustus 1916 di Texas, Amerika. Mills adalah salah satu Sosiolog yang berasal dari Amerika yang juga merupakan seorang ilmuwan dan kritikus sosial yang berpengaruh di Amerika. Pada tahun 1939, Mills mendapatkan gelar A.B dan A.M dari Universitas Texas dan mendapat gelar Ph.D nya di Universitas Wisconsin pada tahun 1941.
 Lalu, pada tahun 1946 Mills bergabung dengan Fakultas Sosiologi di Universitas Columbia dan menjadi seorang dosen Sosiologi disana. Pada saat di Columbia, Ia memberi saran kepada ilmuwan sosial bahwa seharusnya mereka tidak hanya mengamati dan tidak tertarik terhadap penelitian dan teori tetapi juga ikut bertanggung jawab atas sosial mereka.Â
Mills prihatin kelakuan moral dari para rekan sosiologisnya dan membiarkan para orang yang berkualifikasi rendah untuk memegang kepemimpinan. Dalam semua tulisannya, Mills menafsirkan dunia melalui perspektif teoritis yang sangat dipengaruhi oleh Max Weber.Â
Mills adalah pandangan menyeluruh dari sistem sosial budaya. Sistem ini saling bergantung, dan memiliki efek mendalam pada nilai-nilai kemanusiaan, pikiran, dan perilaku.Â
Antara lain analisisnya mengenai masyarakat Amerika ada dalam karyanya yang berjudul "The New Men of Power, America's Labor Leaders (1948)" , "White Collar (1951)" , dan yang paling terkenal adalah "The Power Elite (1956)". Selain itu, Karya-karya lainnya yang terkenal adalah "Character and Social Structure (1953; with H.H. Gerth)" dan "The Sociological Imagination (1959)".Â
Seorang ilmuwan sosial yang dipengaruhi oleh pemikiran Max Weber, pemikiran Mills berfokus pada masalah rasionalisasi. Di sini, menurut Mills, rasionalisasi adalah asumsi dasar tentang sifat manusia dan masyarakat. Mills berpendapat bahwa orang tidak dapat dipahami secara terpisah dari struktur sosial dan sejarah dimana mereka terbentuk dan dimana mereka berinteraksi.Â
Orang dimotivasi oleh norma, nilai, dan sistem kepercayaan yang diterapkan dalam masyarakatnya, serta perubahan struktural yang sering kali melemparkan motivasi ke dalam kehidupan masyarakat. Perubahan struktural dalam masyarakat meningkat ketika institusi menjadi lebih besar, lebih inklusif dan lebih saling berhubungan.Â
Akibatnya, laju perubahan di zaman modern semakin cepat, dan perubahan menjadi jauh lebih sulit bagi mereka yang memegang kendali dan tunduk pada organisasi yang mendukungnya. Rasionalisasi adalah objek pengetahuan praktis untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tujuannya adalah efisiensi, dan kemampuan adalah koordinasi dan kontrol penuh dari proses sosial yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Itulah prinsip birokrasi dan pembagian kerja yang semakin birokratis. Mills meninggal pada usia 46 tahun tanggal 20 Maret 1962 di New York.
B. White Collar Worker (Pekerja Kerah Putih)
Menurut Mills, munculnya pekerja kerah putih disebabkan oleh perubahan pekerjaan akibat pertumbuhan birokrasi baru-baru ini, perubahan teknologi, dan meningkatnya permintaan pasar komoditas di masyarakat industri. Pusat karakteristik mengenai pekerja kerah putih dalam masyarakat industri modern adalah bahwa  mereka tidak terorganisir dan tergantung pada birokrasi besar untuk keberadaan mereka. Mills menemukan bahwa pekerjaan dipecah menjadi tugas-tugas fungsional yang sederhana. Dimana standar ditetapkan dalam hal kecepatan dan tenaga kerja. Kebijakan dan fungsi eksekutif yang terpusat dan pengambilan keputusan naik dalam hierarki. Dengan meningkatnya otomatisasi kantor dan pembagian kerja, pekerjaan rutin meningkat, otoritas dan otonomi kerja hanya menjadi atribut dari posisi teratas.Â