A. Sekilas Tentang Anthony Giddens
Anthony Giddens merupakan salah satu Sosiolog dan Filsuf terkenal dari Britania Raya, Inggris yang dimana Ia juga menjadi salah satu kontributor sosiologi modern. Giddens lahir pada di London Utara pada 18 Januari 1938. Pada tahun 1959, Ia menyelesaikan gelar sarjananya di University Of Hull pada bidang psikologi dan sosiologi dan menyelesaikan gelar masternya di London School of Economics (LSE).Â
Pada tahun 1974, Giddens mendapatkan gelar Ph.D nya di King's College London. Pada tahun 1961, Giddens mengajar psikologi di Universitas Leicester yang dimana mulai dari sinilah Ia mengembangkan teorinya sendiri. Lalu, pada 1969, Giddens pindah ke Universitas Cambridge dan menjadi dosen Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik serta mendapatkan gelar anggota kehormatan pada King's College London.Â
Pada 1985, Giddens menjadi profesor Sosiologi di Universitas Cambridge dan Ia juga mendirikan Polity Press yaitu sebuah penerbit internasional ilmu-ilmu sosial dan buku-buku humaniora. Pernah juga pada 1997 sampai 2003 ia menjadi seorang rektor di London School of Economics (LSE) dan tetap menjadi profesor di tempat tersebut yang dimana ia pernah menempuh pendidikan disana. Selain itu, Ia juga menjadi penasihat dari Tony Blair, seorang perdana menteri Inggris.Â
Tulisan-tulisan Giddens mengkombinasikan pemikiran klasik dengan kepekaan terhadap isu-isu teori sosial kontemporer. Giddens pernah mengatakan bahwa ada 3 hal yang ingin dia lakukan yaitu menafsir ulang pemikiran sosial, membangun kembali logika serta metode ilmu-ilmu sosial, dan mengajukan analisis tentang munculnya lembaga-lembaga modern. Salah satu karya terkenal dari Giddens sendiri adalah buku "The Third Way" yang dimana di dalam buku tersebut menarik minat Gerhard Schroeder yaitu seorang Kanselir Jerman dan Tony Blair yang seorang Perdana Menteri Inggris.Â
Karya-karya Giddens lainnya adalah seperti "Vol. 1. Power, Property and the State. London A Contemporary Critique of Historical Materialism: Macmillan (1981)", Â "Sociology : a Brief but Critical Introduction (1982)", "The Constitution of Society. Outline of the Theory of Structuration (1984)", "A Contemporary Critique of Historical Materialism. Vol. 2. The Nation State and Violence (1985)", Â "Modernity and Self-Identity. Self and Society in the Late Modern Age (1991)", "Sociology (Fifth Edition) (2006)" dan masih banyak lagi karya-karya hebat lainnya.
B. Dialektika Pemikiran Giddens
Ada beberapa konsep dasar dari pemikiran Giddens ini. Yang pertama adalah dualisme. Dualisme adalah fenomena yang menggejala dalam ilmu-ilmu sosial. Dualisme itu berupa tegangan dikotomis antara (1) subyektivisme dan obyektivisme, (2) voluntarisme dan determinisme. Subyektivisme dan voluntarisme, keduanya adalah tendensi cara pandang yang memprioritaskan tindakan atau pengalaman individu di atas gejala keseluruhan.Â
Sebaliknya, obyektivisme dan determinisme merupakan kecenderungan yang persis berkebalikan. Akar dualisme terletak dalam kesesatan melihat objek kajian ilmu-ilmu sosial. Objek utama ilmu sosial bukan keseluruhan, bukan bagian, bukan struktur, bukan pelaku perorangan, melainkan titik temu keduanya, yaitu praktik sosial yang berulang serta terpola dalam lintas ruang dan waktu.Â
Terlihat bahwa ilmu sosial sangat dipengaruhi oleh gagasan dualisme pelaku vs struktur. Padahal, hubungan keduanya sebenarnya adalah hubungan yang bersifat dualitas. Bahwa tindakan dan struktur itu saling mengandaikan. Kubu yg menekankan keutuhan Agensi, menyimpulkan perilaku seseorang yang mempunyai kekuatan besar atau kedaulatan penuh dalam segala hal tanpa interupsi kekuatan struktur yaitu seperti Subjektifisme yang terdiri dari fenomenologi dan etnometodologi.Â
Lalu, kubu yg menempatkan struktur sebagai pemegang yang lebih dominan dari agensi. Bagi kubu ini, manusia adalah pemain-pemain dalam aturan yang dibuat struktur yaitu Objektivisme yang terdiri dari strukturalisme, marxisme dan fungsionalisme.