Tidur normal pada anak-anak merupakan hal yang kompleks.pola tidur pada anak merupakan urutan perkembangan yang khas dengan peningkatan bertahap kedalaman tidur dan terjadinya siklus tidur teratur. Masa kanak-kanak adalah waktu yang ditandai oleh pertumbuhan fisiologis dan neurokognitifsecara cepat dimana setiap deskripsi pola tidur harus tercakup. Tidur yang optimal bagi anak akan merangsang tumbuh kembang bagi dirinya. Kualitas dan kuantitas tidur pada anak sangat mempengaruhi bagaimana anak itu akan tumbuh dan berkembang secara optimal.
Gangguan tidur merupakan gangguan medis pola tidur pada seseorang, di mana terdapat kumpulan kondisi yang berupa gangguan dalam jumlah, kualitas, atau waktu tidur pada seorang individu, juga bisa terjadi gangguan perilaku dan kondisi fisiologis pada saat tidur. Gangguan tidur pada anak bisamerupakan gangguan tidur primer atau sebagai konsekuensi sekunder dari gangguan medis atau kejiwaan yang mendasari, dan bisa berakibat pada fungsi sosial, akademik, dan neurobehavioral.
Gangguan tidur Primer dapat disebabkan oleh trauma yang berhubungan dengan tidur, dan sering dikaitkan dengan rangsangan fisik atau psikologis meningkat pada malam hari. Kualitas tidur juga dapat dipengaruhi berbagai hal di lingkungan sekitar. Rangsangan sensorik dari lingkungan seperti bunyi, cahaya, pergerakan, dan bau dapat mempengaruhi inisiasi dan kualitas tidur. Lokasi tidur juga mempengaruhi kualitas tidur seperti dikamar atau pada transportasi umum.
Anak yang menonton televisi lebih atau sama dengan 3 jam per hari memiliki peningkatan risiko gangguan tidur yang bermakna pada saat dewasa, sedangkan anak yang menonton televisi hanya1 jam atau kurang mengalami penurunan risiko gangguan tidur saat dewasa yang bermakna. Berkurangnya waktu tidur dan jadwal tidur yang tidak teratur terkait erat dengan performa sekolah yang buruk pada anak.Anak yang mendapat peringkat akademik yang baik memiliki jadwal tidur yang lebih teratur dan waktu tidur yang lebih panjang dengan waktu tidur lebih awal dibandingkan dengan anak dengan peringkat akademik yang lebih rendah. terkadanag ada juga yang mengalami gangguan tidur, seperti tidur sambil jalan, berpindah tempat tidur yang tanpa sadar, ngigo,bermimpi yang membuat anak yang sedang tidur melakukan sesuatu. itu bisa berfaktor dari keturunan, faktor individu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H