Mohon tunggu...
Yunita Dwi Permata
Yunita Dwi Permata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia

Penggemar K-Pop Suka menonton dan mereview drama maupun film Senang belajar bahasa asing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sisi Lain Penggemar K-Pop di Indonesia

12 Juni 2023   20:00 Diperbarui: 12 Juni 2023   20:05 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

K-pop atau Korean Pop adalah genre musik pop asal Korea Selatan yang sangat terkenal dari dulu hingga saat ini. Penggemar k-pop di indonesia ini populasinya hampir 90 persen dan hampir disetiap daerah pasti terdapat penikmat musik tersebut. Entah karena lagu dan musiknya maupun karena visual idol yang menarik perhatian, orang-orang menjadikan k-pop sebagai hobi bahkan menjadikannya sebuah motivasi untuk terus menjalani hidup. 

Namun, mereka yang menyukai musik k-pop itu tidak selamanya hanya sekedar menikmati visual, musik dan tarian. Para penggemar k-pop memiliki alasan lain mengapa mereka bisa menjadi penggemar yang seolah-olah menggantungkan hidupnya kepada idola favorit mereka. Saat seseorang berada dititik terendah dalam hidup, ada beberapa yang ingin ‘diselamatkan’dari fase tersebut.

Di indonesia sendiri orang yang mengalami masalah kesehatan mental cukup banyak karena masih disepelekan dan dibiarkan begitu saja. Masih banyak yang belum aware atau waspada terhadap hal tersebut sehingga pencegahan kurang efektif bisa diterapkan. Mereka yang mempunyai masalah kesehatan mental dianggap ‘gila’ lalu harus dijauhi karena takut tertular, padahal kesehatan mental bukan jenis penyakit yang cepat menular begitu saja. 

Menurut cerita orang-orang sekitar yang menjadi penggemar k-pop, mereka banyak mengalami masalah juga dalam keluarga. Kebanyakan mengalami broken home atau orang tua yang tidak utuh. Tapi, ada juga yang merasa tidak mendapatkan dukungan penuh. Mereka menyukai k-pop karena ingin mendapatkan sebuah dukungan dan validasi akan perasaan dari idola maupun dari teman-teman yang memiliki kesamaan selera tadi.

Disaat mereka mulai mendengarkan lagu dan mengetahui perjuangan-perjuangan idola mereka bisa sampai puncak, orang-orang yang sedang mengalami depresi bisa merasa bahwa ia tidak sendirian, merasa idola mereka juga melakukan perjuangan yang sama hingga bisa keluar dari masa kelam yang sedang dirasakan. Percayalah bahwa orang-orang yang menyukai k-pop tidak hanya sekedar orang yang mencari kesenangan, tetapi mereka juga sedang membutuhkan seseorang disampingnya. 

Lalu, orang lain juga menganggap bahwa penggemar k-pop itu tidak cinta tanah air bahkan dianggap orang yang berlebihan dalam menggunakan uang. Kelihatannya saat membeli merchandise resmi dari idola mereka maupun sampai menonton konser hingga berlibur ke Korea membuat orang awam merasa risih dan mulai mengkritik perbuatan yang mereka lakukan. Padahal, dengan mereka melakukan itu, bisa mengobati lalu mengalihkan isu yang sedang mengganggu pikiran dan hati mereka.Melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan bisa menjadi terapi penyembuhan depresi. Karena menurut mereka, daripada mereka memilih jalan yang salah, seperti minum alkohol, menggunakan obat-obatan terlarang, maupun bunuh diri, lebih baik mengalihkan kepada hal yang positif. 

Selain itu, tidak jarang penggemar k-pop yang mencapai kesuksesan lewat genre musik kesukaannya itu. Iya, k-pop bisa menjadi jembatan menuju keberhasilan jika kita selalu mengambil hal-hal positif dan menerapkannya. Banyak sekali penggemar k-pop yang termotivasi untuk melanjutkan studi, memulai suatu usaha, bahkan ada yang sampai bisa bekerja bersama idolanya.

Para penggemar k-pop juga selalu mempunyai pandangan lain saat menilai sesuatu. Mereka pintar menyampaikan, mempertahankan argumennya dan cenderung berani unjuk gigi. Bisa dibilang memiliki solidaritas yang cukup tinggi. Jika warga net sedang kekurangan dukungan, biasanya para penggemar k-pop turun tangan untuk membantu sehingga sebuah masalah dapat terekspos atau viral dan menjadi segera teratasi.

Siapa sangka juga, bahwa penggemar k-pop itu bukan hanya sekadar penikmat musik. Tetapi mereka juga seorang seniman berbakat. Like idol like fans ungkapan tersebut sering sekali digunakan. Seperti hal nya sang idola yang berbakat, para fans nya juga tidak kalah berbakat juga kreatif. Mulai dari bisa menyanyi (mengcover lagu milik idola nya), menari dengan lincah seperti para idolanya, membuat sketsa atau melukis, mahir dalam editing, pandai menulis sebuah cerita, bahkan ada juga yang bisa membuat kostum persis dengan apa yang dipakai para idolanya. Jika ditanya apa yang membuat mereka sampai bisa berada dititik tersebut, maka mereka pasti akan menjawab karena termotivasi oleh para idol k-pop mereka masing-masing.

Tidak selamanya menjadi penggemar k-pop itu buruk. Dengan menjadi penggemar k-pop dan menemukan teman satu frekuensi, satu fandom (sebutan untuk perkumpulan penggemar). Kita bisa melakukan kebaikan untuk sesama. Contohnya beberapa fan project atau proyek yang dilakukan kumpulan fans saat idola mereka berulang tahun, mereka akan mengumpulkan dana, membuka donasi untuk aksi kemanusiaan. 

Mungkin dari kalian pernah mendengar sekelompok fans menyumbang untuk para korban bencana alam, penanaman pohon, berbagi makanan, bahkan menjadi donatur rutin disebuah organisasi kemanusiaan. Sama hal nya dengan organisasi atau perkumpulan lainnya yang sering mengadakan penggalangan dana maupun berbagi kepada sesama, penggemar k-pop menjalin tali persaudaraan karena memiliki kesamaan yaitu menyukai dan mendukung para idola mereka. Menurutku, kalian harus berhenti memberikan stereotip buruk kepada para penggemar k-pop.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun