Mohon tunggu...
Yunita Dianaifth
Yunita Dianaifth Mohon Tunggu... Guru - PAI A1'19

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER (IAIN JEMBER)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pengertian Aliran Esensialisme dan Pemikiran Tokoh-tokohnya

15 Mei 2020   12:05 Diperbarui: 15 Mei 2020   12:03 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum Wr. Wb.

Hai... Teman-teman disini saya kembali akan membahas tentang dunia filsafat pendidikan yaitu tentang aliran esensialisme dan tokoh-tokoh pemikiran nya. Apasih yang dimaksud dengan aliran esensialisme itu?? Dan siapa saja tokoh-tokoh nya?? Langsung aja kita ke pembahasan nya.....

Esensialisme secara etimologi berasal dari bahasa inggris yaitu "esensial" yang artinya inti atau pokok dari sesuatu. Aliran ini merupakan aliran filsafat pendidikan yang tumbuh pertama kali di Amerika Serikat. Dan aliran ini ingin kembali kepada budaya lama sebagai warisan sejarah yang sudah membuktikan keunggulan dalam kebaikan-kebaikan bagi kehidupan manusia.

Tujuan dari aliran ini yaitu untuk mendidik seseorang agar bisa berguna dan berkompoten.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang pemikiran tokoh-tokoh aliran ini

1. William C Bagley

Menurut beliau filsafat pendidikan memiliki ciri-ciri: (1) menanam keyakinan kuat dan tahan lama terhadap seorang peserta didik. (2) pengawasan, pengarahan, dan bimbingan orang dewasa itu melekat pada masa balita yang panjang. (3) kemampuan mendisiplikan diri harus menjadi tujuan pendidikan.

2. Johan Frieddrich Herbart

Beliau berpandangan bahwa tujuan pendidikan yaitu untuk menyesuaikan jiwa seseorang dengan kebijaksanaan dari tuhan sedangkan proses pencapaian tujuan menurut beliau dengan pengajaran.

3. William T Haris

Beliau berpandangan bahwa tugas pendidikan yaitu menjadikan bentuk realitas berdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan kesatuan spiritual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun