This is not the end, this is not the end. We can make it you know it, you know.
Setidaknya itulah kalimat yang masih dipegang Directioners atau fans dari boyband asal Inggris-Irlandia, One Direction. Bagian yang dinyanyikan oleh Louis Tomlinson seakan menjadi energi bagi seluruh direct untuk percaya dan tetap tangguh membadutkan diri, berkeyakinan bahwa mereka pasti akan comeback berempat, atau bahkan berlima.
Tidak jauh berbeda dari para Directioners yang lain, saya juga amat mengidolakan boyband yang berisi Harry Styles, Liam Payne, Niall Horan, Louis Tomlinson dan Zayn Malik yang tempo hari sudah keluar duluan. Sama juga seperti mereka, setiap harinya berharap jika 1D akan kembali memunculkan diri di beranda YouTube dengan single terbaru mereka, harapan yang sayangnya sampai saat ini belum juga bisa terealisasi.
Betul kawan-kawan, boyband dengan tingkah laku membernya yang nyeleneh tersebut tak terasa sudah enam tahun lamanya hiatus dari dunia permusikan dunia, dan kemarin adalah hari jadi mereka yang ke-11 tahun sejak Simon Cowell menyatukan lima jamet asal kota di Inggris-Irlandia menjadi satu kesatuan sebuah boyband.
 Hashtag #11YearsOfOneDirection pun tak luput meramaikan lini masa media sosial seperti Twitter, Instagram, Facebook dan TikTok. Membuktikan bahwa meskipun itu boyband nasibnya abu-abu, tapi barisan fansnya masih setia berdiri dibelakang mereka dengan harapan dan janji yang dulu pernah mereka berikan. Janji 18 bulan yang mulur sampai 6 tahun lamanya. Macam orang kredit mobil asal kalian tau, apakah mereka baru akan kembali jika Directioners menunggu lebih lama lagi seperti cicilan rumah KPR? Entahlah.
Namun pernahkah kalian selintas saja berpikir untuk menyudahi harapan semu itu? Dulu saat mereka memutuskan hiatus saya amat berharap jika mereka akan segera kembali, tepat 18 bulan seperti yang mereka janjikan. Namun seiring berjalannya waktu, saya sadar jika bisa saja keputusan saya untuk berharap berlebihan dengan mereka akan berujung kecewa tak berkesudahan, sama seperti saat kita kecil dulu yang mengharapkan ada surat penerimaan murid Hogwarts yang dibawa oleh burung hantu di loker pos depan rumah, atau keajaiban seperti Professor McGonnagall yang mengetuk pintu untuk kemudian menjelaskan pada orang tua kita bahwa kita adalah muggle born dan memiliki kesempatan menimba ilmu di sekolah sihir.
Jika ada dari kita seumuran mungkin sekarang sudah mau menuju semester tua di bangku kuliah, atau ada pula yang sudah sekian tahun sudah bekerja. Hari-hari kita di masa lalu dimana sebagian besar berisi kebahagiaan setiap One Direction mengeluarkan single dan album baru sudah lama sekali terlewati. Momen membahagiakan itu lambat laun tersita oleh kesibukan yang tiap jamnya kita jalani. But we had some good times, didn't we?
Apakah kita harus berhenti mengidolakan The Boys? Ah berat rasanya, saya pun sepertinya tidak bisa jika tiba-tiba disuruh berhenti membadut atau menyayangi mereka. Bagaimana mungkin saya melupakan lima manusia ajaib itu jika setiap harinya playlist lagu saya masih diisi oleh suara mereka.
Tapi satu hal yang lambat laun saya sadari adalah, harapan saya sudah tak sebesar dulu yang selalu memaksakan diri mereka harus comeback lengkap selengkap-lengkapnya semua personil. Tidakkah kita turut bahagia melihat kelima anak laki-laki yang dulu masih super gemoy sekarang sudah bertransformasi menjadi musisi papan atas dengan jalan yang mereka pilih? Jalan yang membuat mereka bahagia tanpa tekanan manajemen, langkah yang menuntun mereka untuk mengekspresikan diri sesuai dengan musik yang mereka sukai?
Louis, si sesepuh di band yang dulu tingkahnya seperti anak umur 12 tahun dan selalu bisa menjadi mood booster rekan-rekannya, sekarang mampu menciptakan lagu-lagu indah dengan lirik yang emosional di albumnya, Walls. Zayn atau DJ Malik, si badboy from Bradford yang dulu kejang-kejang tiap minum energy juice, saat ini sedang menikmati momen bersama keluarga kecilnya dan baru saja awal tahun kemarin rilis album ketiga, Nobody is Listening, yang pada kenyataannya justru laris manis.Â
Liam, Daddy Direction yang memiliki humor receh khas bapak-bapak komplek sekarang juga lagi rajin mengadakan live stream, live Instagram, sampai live TikTok. Niall, si bayi gemoy asal Irlandia sekarang sudah nggak jadi bayi lagi dong, Gaes. Udah gede dia, Niall udah punya pacar sekarang, tapi hobinya tetap sama yaitu main golf. Oh ya, sudah streaming lagu Niall feat Anne-Marie yang baru? Candu sekali itu lagu. Kemudian ada Harry, personil paling muda tapi tidak pernah diperlakukan sebagai anak bungsu, dia juga saat ini berbahagia karena berhasil menyabet Grammy Awards atas single Watermelon Sugar.