Old Trafford seakan sudah kehilangan harga dirinya, stadion bersejarah di Tanah Britania kini seolah menjadi tempat yang angker bagi sang tuan rumah, berkebalikan dengan kubu lawan yang menganggap Old Trafford area bermain dan mencuri poin yang menyenangkan.Â
Entah dampak pandemi sehingga ketidakhadiran suporter mempengaruhi performa tim, atau memang magis si stadion yang sudah hilang akibat timnya terlalu lama mengampaskan diri. Rasanya seluruh pendukung Manchester United pasti setuju dengan pendapat saya jika MU lebih all out ketika bermain di kandang lawan, bukan di Theatre Of Dreams.
Mimpi buruk kembali terjadi di Teater Impian kebanggaan warga Manchester. Pekan ke-20 Premier League mempertemukan MU dan Sheffield United di Old Trafford. Di atas kertas MU yang seharusnya bisa dengan mudah memenangkan pertandingan, karena mereka masih mengantongi kepercayaan diri yang tinggi setelah sebelumnya mengandaskan Liverpool, ditambah tim yang saat ini mereka hadapi adalah klub yang sedang berjuang di dasar klasemen.
Secara keseluruhan, MU lah yang lebih mendominasi permainan. Sejak menit awal, aksi Marcus Rashford yang melakukan tendangan first time sudah menjadi ancaman bagi lini belakang Sheffield.
Hingga akhirnya The Blades yang lebih dulu membuka keunggulan lewat skema sepak pojok yang dikonversi oleh Jean Fleck, dan berhasil dituntaskan menjadi gol berkat tandukan Kean Bryan.
Seperti biasa, MU akan mulai panas jika tertinggal lebih dulu. Terbukti dengan hadirnya gol Anthony Martial, yang sayangnya dianulir wasit karena sebelumnya ada pelanggaran yang dilakukan oleh Harry Maguire.
Lagi-lagi striker berkebangsaan Perancis itu membuat seluruh pendukung Setan Merah tidak mampu menahan diri untuk tidak mencaci-maki. Iyalah hyung, emosi jiwa ini tiap liat tuh anak bolak-balik buang peluang. Klean tau drakor The World of the Marriage? Pernah nonton? Emosi kan? Nonton Martial maen jauh lebih emosi.
Berawal dari Bruno Fernandes yang dengan sangat baik hati mengoper bola ke Martial di kotak pinalti, berharap bisa comeback tapi pupus karena bola sundulan Martial masih mengarah ke pelukan Aaron Ramsdale.
Sampai babak pertama usai keunggulan masih dimiliki kubu Sheffield. Nah, di babak kedua ini MU jauh lebih tancap gas. Ada Mason Greenwood yang baru tiga menit peluit dibunyikan sudah mengancam dengan tendangan jarak dekatnya, namun sayang masih menyamping. Greenwood nggak salah, yang salah adalah pihak konstruksi stadion karena bikin gawang kurang lebar.
Si Rashford yang kelamaan bergaul sama Martial juga jadi ketularan ampasnya. Tendangannya malah ngincer pelukan kiper. Ruqyah dulu sono Ford, biar insting nyetak gol elu bisa secakep Dimitar Berbatov.