Setiap klub memang mempunyai ekspektasi besar, apalagi jika baru saja ditinggalkan oleh pemain bintangnya. Seperti contohnya Chelsea, mereka mendatangkan Kepa Arrizabalaga dengan status kiper termahal di dunia dari Athletic Bilbao. Tentulah dengan harapan bisa menjadi suksesor Thibaut Courtois. Namun beban mental dan ekspektasi publik seolah menghambat performa terbaiknya.
Saat pencapaian Kepa tidak bisa memenuhi ekspektasi, tidaklah sulit bagi Roman Abramovich merekrut Mendy yang diharapkan bisa mengawal lini terakhir dengan lebih baik. Makin paten duduk di bangku cadangan saat Kepa sendiri didera cedera dan Mendy bisa mengantarkan Chelsea di puncak klasemen sementara.
Pada akhirnya manusia adalah tempatnya khilaf. Terlebih bagi mereka yang berposisi sebagai penjaga gawang. Harus sering-sering berbesar hati menerima keadaan saat publik hanya menghakimi ketika seorang kiper membuat kesalahan. Namun terlupakan saat mereka membuat banyak penyelamatan.
Saya tutup tulisan ini dengan quotes legendaris dari kiper favorit saya, Iker Casillas. "Menjadi orang baik itu sama seperti anda menjadi seorang penjaga gawang. Tak peduli berapa banyak gol yang kita selamatkan, orang-orang hanya akan mengingat saat kita membuat kesalahan."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H