Mohon tunggu...
Yunita Akni Rimasari
Yunita Akni Rimasari Mohon Tunggu... Lainnya - Wiraswasta

Perempuan baik hati dan tidak sombong 🥰

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara

22 Agustus 2023   15:34 Diperbarui: 22 Agustus 2023   15:36 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ki_Hajar_Dewantara,_Kemdikbud.id

Assalamualaikum Wr.Wb

Perkenalkan saya Yunita Akni Rimasari, SMK Nurul Iman. Saat ini saya sedang mengikuti CGP Angkatan 9. Pada artikel saya kali ini akan membahas tentang Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara yang tertera pada modul 1.1.a.3. Mulai dari Diri -- Modul 1.1.

Ki Hadjar Dewantara merupakan salah satu pahlawan nasional Indonesia. Peranan Ki Hadjar Dewantara terhadap dunia pendidikan tidak perlu diragukan lagi. Konsep pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara adalah pendidikan yang holistik, dimana murid atau peserta didik dibentuk menjadi insan yang berkembang secara utuh meliputi olah rasio, olah rasa, olah jiwa dan olah raga melalui proses pembelajaran dan lainnya yang berpusat pada murid dan dilaksanakan dalam suasana penuh keterbukaan, kebebasan, serta menyenangkan.

Menurut Ki Hadjar Dewantara bahwa pendidikan dan pengajaran memiliki arti yang berbeda "Pendidikan" menurut Ki Hajar Dewantara adalah tuntunan bagi seluruh kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya. Sedangkan "Pengajaran" adalah pendidikan dengan cara memberi ilmu atau pengetahuan agar bermanfaat bagi kehidupan lahir dan batin (Dewantara I, 2004).

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara masih sangat relevan terhadap tujuan pendidikan di Indonesia, hal tersebut bisa kita lihat dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Pendidikan tidak hanya didapatkan dari sekolah saja akan tetapi bisa kita dapatkan dari mana saja, terutama pendidikan dari rumah. Peran orang tua sangat penting bagi perkembangan pendidikan anak. Seperti semboyan yang disampaikan oleh Ki Hadjar Dewantara dalam bukunya yang berjudul "Ki Hajar Dewantara : Pemikiran dan Perjuangannya" sebagai berikut * Ing ngarsa sung tulada (di muka memberi contoh), * Ing madya mangun karsa (di tengah membangun cita-cita), * Tut wuri handayani (mengikuti dan mendukungnya) (Haidar Musyafa, 2015).

Sebagai guru, kita pasti ingin memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anak didik kita, salah satunya dengan memberikan pendidikan karakter. Pendidikan karakter didefinisikan sebagai usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik (habituation) sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak bersandarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Pendidikan Karakter harus selalu diajarkan, dijadikan kebiasaan, dilatih secara konsisten dan kemudian barulah menjadi karakter bagi peserta didik. Hal ini tentunya tidak bisa jika hanya dilakukan seorang diri, perlunya kolaborasi dengan rekan sejawat disekolah agar hal tersebut dapat dilakukan dan berjalan dengan baik.

Harapannya setelah mempelajari modul 1.1.a.3. Mulai dari Diri -- Modul 1.1, penulis khususnya ingin meningkatkan kompetensinya sebagai pendidik dan lebih memfokuskan pembelajaran dengan berpusat pada peserta didik, dengan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sesuai dengan kodrat peserta didik yang mempunyai minat, bakat dan potensinya masing-masing. Sehingga peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, aktif dan mampu menjadi diri mereka sendiri, mampu mengekspresikan bakat, minat dan potensi pada dirinya masing-masing serta senantiasa dapat merasakan kebahagiaan dan kebermaknaan saat mengikuti kegiatan pembelajaran yang menyenangkan. Dengan begitu semoga penulis bisa lebih memahami tentang konsep pendidikan dan menumbuhkan kesadaran diri sendiri terhadap esensi dari nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan, serta penulis berharap bisa membantu dan memberikan manfaat pada peserta didik untuk menemukan dan mengembangan potensi peserta didik sehingga bisa menciptakan perubahan yang positif bagi penulis secara pribadi maupun peserta didik disekolah.

Demikian artikel dari saya, kurang dan lebihnya saya mohon ma'af,
Wassalamualaikum Wr.Wb

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun