Dear diary... Hari ini setelah membaca artikel Pak Muis Sunarya : "Barter Tanaman Hias Aroid dengan Rumah Seharga Rp500 Juta" aku jadi ingat dengan kisah tanaman janda bolong di halaman rumah.
Tanaman dengan daun bolong-bolong yang sekarang sedang naik daun, aku kasih nama 'tanaman sejuta umat' saja yaa Dy, he3.
Diary, aku sudah punya tanaman ini sejak 3 tahun yang lalu loh. Waktu itu pertama kali lihat di Instagram. Kemudian aku hunting ke beberapa penjual tanaman hias di kotaku tapi ga nemu juga. Beberapa minggu berlalu, aku kembali lagi ke salah satu penjual tanaman hias. Mungkin ini yang dinamakan jodoh ga lari kemana. Alhamdulillah dapat juga tanaman jabol alias janda bolong. Pertama kali ku adopsi, tanaman ini masih kecil dengan dua daun.Â
Aku rawat si jabol layaknya anak sendiri, hingga beranak pinak. Ibuku takut kalau tanaman itu akan dijadikan tempat persembunyian ular karena tumbuh rimbun menjalar dan menempel di dinding pagar rumah. Â Akhirnya satu bulan sebelum pandemi, sebelum tanaman jabol viral, aku merelakan tanaman itu dipangkas Ibu.Â
Diary saat itu aku sedih kehilangan tanaman favorit jadi sebelum Ibuku membuang semua, ku punguti beberapa untuk ditanam lagi.
Saat tanaman jabol mulai dicari banyak orang, aku buka lapak di depan kios makananku lho Dy.. aku jual anakan jabol dengan harga murah 10ribu-20ribu rupiah, tentu saja laris manis.Â
Terlalu murah yaa Dy?? Aku belum tahu harga di pasaran saat itu. Tapi yaa lumayan bisa buat jajan Dy.
Tahu ga Dy, sekarang tanaman jabolku tinggal tiga pot saja. Berharap suatu hari ada yang nuker dengan motor baru.he3.. Mimpi kali yee Dy, jenis yang aku punya cuma lokal bukan variegata yang konon bisa laku seharga Seli Brompton seperti yang pernah dibahas di artikel Pak Muis Sunarya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H