Mohon tunggu...
Yunita PuspitaSari
Yunita PuspitaSari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Prodi Biologi Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengembangan Wirausaha Mikro Keripik Singkong Masyarakat Terdampak Covid-19 di Desa Nguter, Pasirian

7 September 2021   11:20 Diperbarui: 8 September 2021   18:36 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi covid-19 yang masih berlangsung membuat kegiatan masyarakat menjadi terbatas. Banyak kegiatan ataupun pekerjaan yang dilakukan secara daring atau WFH (Work From Home), kegiatan sekolah maupun perkuliahan juga diliburkan untuk sementara dan dilaksanakan secara online, hal itu dilakukan guna mempersempit penyebaran virus Covid-19. Tidak terkecuali program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember, pihak Universitas Jember telah memberlakukan kegiatan KKN "Back to Village". 

Meskipun dilakukan kegiatan KKN dilakukan didesa masing-masing diharapkan mahasiswa tetap melakukan pengabdian semaksimal mungkin. Yunita Puspita Sari merupakan mahasiswa peserta KKN BTV III kelompok-55 dengan dosen pembimbing lapang yaitu Bapak Kusbudiono S.Si., M.Si. dengan tematik yang dipilih yaitu pemberdayaan UMKM masyarakat terdampak Covid-19. Pelaksanaan kegiatan KKN ini berada di Desa Nguter, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.

Desa Nguter merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Indonesia. Desa Nguter berada dibawah pimpinan seorang kepala desa yaitu bapak Suliman dengan masa jabatan 2020/2026. Berdasarkan data kependudukan Kabupaten Lumajang dapat dikatakan bahwa penduduk desa Nguter terbilang cukup banyak dengan jumlah penduduk sekitar 9.402 jiwa. Desa ini terdiri dari 7 dusun, 9 RW dan 27 RT.

Berada di wilayah dan potensi desa yang sama maka sebagian besar pendapatan masyarakat desa Nguter berasal dari usaha makro dan mikro. Banyaknya masyarakat di desa ini membuat pesaing usaha makro maupun mikro juga semakin tinggi, apalagi dimasa pandemi covid-19 seperti ini. Banyak usaha-usaha masyarakat yang mengalami penurunan omset atau bahkan gulung tikar, tidak terkecuali usaha keripik singkong milik Bu Siti. Usaha mikro keripik singkong milik Bu Siti juga terdampak dengan adanya pandemi covid-19 ini. 

Penurunan omset juga terjadi disebabkan oleh banyaknya masyarakat sekitar rumah bu Siti yang takut keluar rumah, mereka hanya keluar jika ada kepentingan yang mendesak. Sedangkan keripik singkong Bu Siti hanya dipasarkan di sekitar rumahnya saja, hal itu sangat merugikan dan menurunkan jumlah penjualan keripik singkong karena tidak adanya masyarakat yang membeli. Kemasan yang kurang menarik serta tidak adanya branding membuat produk Bu Siti kurang terkenal dikalangan masyarakat luas. Variasi rasa yang monoton (hanya membuat rasa original) juga mempengaruhi tingkat selera dan penjualan.

Dokpri
Dokpri

Untuk mengatasi hal tersebut penulis berusaha mengoptimalkan serta membantu usaha keripik singkong agar kualitas dan penjualan produk dapat meningkat, sehingga perekonomian Bu Siti lebih stabil. Oleh karena itu, solusi yang dapat penulis berikan antara lain:

  • Menambah metode/strategi pemasaran yang efektif menggunakan teknologi atau media sosial terkini.
  • Memberikan inovasi kemasan dan branding yang menarik.
  • Memberikan ide untuk mengembangkan variasi rasa terbaru dari keripik singkong.

Adapun gambaran kegiatan penulis yang akan dilakukan selama masa pengabdian kepada masyarakat (KKN) antara lain yaitu:

  • Melakukan identifikasi masalah serta memberikan gambaran, solusi, bahkan ide-ide terbaru terkait permasalahan usaha keripik singkong.
  • Pelatihan dan pembuatan media pemasaran menggunakan teknologi/media sosial terkini.
  • Pengembangan produk dan pendampingan produksi
  • Melaksanakan seluruh program kerja dengan maksimal dan Evaluasi kerja.

Hasil yang penulis harapkan yaitu pandemi Covid-19 segera berakhir dan usaha UMKM keripik singkong milik Bu Siti dapat terus berjalan dengan baik serta dikenal oleh masyarakat luas karena memiliki branding, kemasan serta variasi rasa terkini sesuai selera masyarakat. Harapan selanjutnya semoga omset penjualan semakin hari semakin meningkat serta dapat merealisasikan metode pemasaran yang sudah dijelaskan dengan semaksimal mungkin (Yunita Puspita Sari/KKN Kelompok 55/Universitas Jember/DPL: Kusbudiono, S.Si., M.Si.)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun