WONOGIRI- Tradisi Kondangan menjadi salah satu tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat jawa. Kondangan ini banyak macamnya seperti kondangan megengan ( 1 Ramadhan dan 1 Syawal), kondangan mendoakan orang yang sudah meninggal, dan masih banyak lagi. Tujuan di adakan kondongan ini sebagai rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Yang menjadi salah satu ciri khas kondangan ini adalah kue apem, karena sebagin besar masyarakat jawa tidak tidak akan makan kue apem jika tidak ada kondangan Kue apem ini terbuat dari tepung beras yang, tape atau ragi, gula jawa dan santan. Proses pembuatannya tergolong mudah dengan cara di goreng atau di kukus kue apem siap dinikmati
" Apem berasal dari kata ' Afuwwun" yang artinya meminta pengampunan terhadap Allah SWT, orang jawa yang tidak bisa mengucapkan kata afuwwun dan hanya bisa mengucapkan kata Apem. Kue apem lebih nikmat jika di bungkus menggunakan godhong nongko (daun nangka) yang di bentuk kerucut" Ujar Mbah Sami (17/01)
Dari penjelelasan tersebut, ada satu hal yang yang terungkap dari kue apem. Selain rasa yang enak dan khas kue apem memiliki filosifi dan makna yang mendalam bagi masyarakat jawa khususnya masyarakat Desa Boto Kecamatan Jatiroto Kabupaten Wonogiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H