Mohon tunggu...
Yunita Indriani
Yunita Indriani Mohon Tunggu... Guru - Mengajar, menulis, memasak

Seorang pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Pendidikan Karakter di Lingkungan Sekolah Dasar

30 Juli 2022   14:11 Diperbarui: 2 Agustus 2022   19:08 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Baru-baru ini kita diramaikan dengan berita salah satu  siswa  di Tasikmalaya mengalami perisakan  sampai meninggal dunia.  Korban menderita secara verbal maupun non verbal. Aksi yang lebih parah adalah dengan menyuruh korban bersetubuh dengan seekor kucing lalu direkam dan disebarkan. Aksi ini mengutuk semua warga netizen dan berharap pelaku diusut sesuntasnya, meskipun pelaku di bawah umur. 

Dari kasus tersebut, kita bisa menarik kesimpulan bahwa minimnya pembelajaran karakter pada siswa  bisa menyebabkan kasus kematian.  Oleh sebab itu  perlunya upaya peningkatan secara preventif  sehingga kasus-kasus serupa tidak terjadi dikemudian hari. Pendidikan karakter ini yang mesti kita kembangkan menyangkup nilai moral dan akhlak. 

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ini telah menerapkan gerakan Penguatan Pendidikan Indonesia (PPK) yang diterapkan tahun 2016, dilanjutkan dengan pengembangan Profil Pancasila yang  tertuang dalam dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024: diantaranya Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif

Selanjutnya, upaya preventif bagi guru untuk meningkatkan pendidikan karakter, langkah pertama perlunya gotong royong keterlibatan antara sekolah, orangtua siswa dan masyarakat tentang pemahaman tentang karakter pendidikan sebab karakter pendidikan ini tidak bisa berdiri sendiri.

 Langkah kedua, tidak menyepelekan pendidikan karakter dan pendidikan karakter ini harus dianggap penting bagi guru. Guru tidak fokus terhadap kognitifnya saja namun harus menyentuh pada bagian roh budi pekerti siswa.

 Langkah ketiga, tidak membiarkan masalah-masalah mengenai karakter siswa seperti perisakan dan sebagainya tanpa ada solusi.

Langkah terakhirnya, perlunya pembelajaran resolusi konflik di lingkungan sekolah khususnya sekolah dasar terhadap permasalahan yang disebabkan rendahnya karakter siswa. Resolusi konflik ini harus dipahami oleh lingkungan sekolah khsusnya oleh  guru karena guru merupakan garda terdepan.

Semoga dengan adalahnya upaya preventif ini bisa mencegah kasus yang disebabkan lemahnya pendidikan karakter pada siswa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun