Mohon tunggu...
Yunita Dashari
Yunita Dashari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Fakultas Hukum/Universitas Airlangga

Mahasiswi Universitas Airlangga Fakultas Hukum Program Studi Ilmu Hukum Angkatan 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kurangnya Lapangan Kerja di Indonesia

21 Agustus 2023   21:02 Diperbarui: 21 Agustus 2023   21:07 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salah satu indikator yang sangat penting untuk menilai kinerja perekonomian adalah pertumbuhan ekonomi, terutama untuk menganalisis hasil pembangunan ekonomi yang telah dilakukan oleh suatu negara atau daerah. Pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai peningkatan produksi barang dan jasa dari tahun sebelumnya. Ini menunjukkan seberapa lama aktivitas perekonomian dapat menghasilkan lebih banyak pendapatan atau kesejahteraan bagi masyarakat.

Salah satu masalah penting yang selalu dihadapi setiap negara adalah pengangguran. Berbicara tentang masalah ini berarti membahas masalah ekonomi dan sosial karena pengangguran tidak hanya menyebabkan masalah sosial tetapi juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi sebuah negara, terutama negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia.

Pengangguran meningkat karena kekurangan lapangan pekerjaan pemerintah. Karena sarjana muda adalah penerus bangsa yang akan ikut serta memajukan perekonomian negatif, menumbuhkan semangat wirausaha di kalangan sarjana muda adalah cara terbaik untuk mengurangi pengangguran.

Salah satu kunci pertumbuhan ekonomi adalah tenaga kerja, ekonomi yang produktif akan menciptakan kondisi yang ideal untuk mengurangi tingkat pengangguran. Karena masalah ini, pemerintah daerah harus memperhatikan dan menangani tenaga kerja dengan cermat. Pemerintah semaksimal mungkin dalam membuka pelatihan gratis. Kemudian pula berusaha untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Kota sekitar agar tercipta lagi lowongan kerja. Mereka terus berupaya melakukan evaluasi setiap tahunya mengenai peraturan, fungsi-fungsi, pendanaan, mekanisme dan segala hal yang berkaitan dengan penyediaan alat penunjang pelatihan dan elaksanakan pertemuan rutin guna menumbuhkan ide-ide baru yang mampu memberikan inovasi dalam hal ketenagakerjaan.

Menurut Ratu Matahari, dkk dalam Buku Ajar Keluarga Berencana dan Kontrasepsi (2019), Bonus demografi adalah keuntungan ekonomi yang disebabkan oleh penurunan rasio ketergantungan sebagai hasil turunnya fertilitas jangka panjang. Sederhananya, bonus demografi merupakan keuntungan ekonomi yang didapat karena bertambahnya usia produktif sebagai akibat penurunan fertilitas jangka panjang.

Bonus demografi ini dapat memberikan dampak positif maupun negatif. Tergantung bagaimana upaya pemerintah dan masyarakat dalam menyambut kehadiran puncak bonus demografi di tahun yang mendatang. Bonus demografi adalah tantangan yang harus bisa dijawab. Karena bonus demografi dapat menjadi sebuah bencana demografi apabila tidak dipersiapkan dengan baik dan matang. Bonus demografi, yang memiliki manfaat yang sangat besar karena banyaknya penduduk usia produktif, tentu dapat mengubah tingkat perekonomian suatu negara. Keuntungan dari bonus demografi dapat dimulai dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik, seperti di bidang pendidikan dan kesehatan, yang akan berdampak signifikan pada peningkatan kualitas tenaga kerja yang diimbangi dengan kualifikasi pendirian.

Diperkirakan tingkat pengangguran yang tinggi ini akan terus berdampak. Di mana dampak tersebut dapat menyebabkan populasi menjadi lebih tua, yang berarti angka harapan hidup di usia tua lebih tinggi. Selain itu, dapat meningkatkan angka kemiskinan dan mendorong orang untuk melakukan tindak kejahatan.

Oleh karena itu, persiapan untuk menghadapi puncak bonus demografi harus dimulai dari sekarang. Peran kita sebagai mahasiswa tentu harus terus meningkatkan kualitas diri. Menjadi mahasiswa yang berkualitas akan membawa posisi mahasiswa menjadi masyarakat yang kreatif dan mampu mengatur dan memecahkan masalah dalam skala individu maupun sosial. Selain itu, kita harus memperoleh pengetahuan kewirausahaan untuk mempersiapkan diri untuk bonus demografi yang akan meningkat pada tahun yang akan datang.

Mampu meningkatkan produktivitas secara tidak langsung akan membuka peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia jika dapat mengatasi masalah bonus demografi. Maka, agar bonus demografi tidak mencapai puncaknya pada tahun yang akan datang, pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dan berusaha keras.

Reni Ariani. (2021). Kualitas Ketenagakerjaan Menuju Bonus Demografi 2030 Di Kota Palembang. http://eprints.ipdn.ac.id/14109/1/Reni%20Ariani_30.0368_Kualitas%20Ketenagakerjaan%20Menuju%20Bonus%20Demografi%202030%20di%20Kota%20Palembang.pdf.

Khodijah Ishak, SH.I, M.E.Sy. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengangguran Dan Inflikasinyaterhadap Indek Pembangunan Di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun