Mohon tunggu...
yunita salsalinabr
yunita salsalinabr Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Apasih Laju Reaksi Itu?

2 April 2023   23:30 Diperbarui: 2 April 2023   23:53 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Oleh: Yuni Salsalina Br Sitepu

Selain nasi goreng dan sate ayam, makanan apa lagi yang dijual di pinggir jalan?

bubur ayam? bakso? Mie ayam?
Pasti masih banyak lagi? Nah, kali ini kita belajar ilmu kimia dari kakak-kakak yang berjualan sembako di jalan, khususnya dari penjual ketorak. Tahukah Anda apa itu Ketorak? Ada yang mengatakan Ketoprak artinya KETupat, TOge adalah digePRAK (ditarik).

Baca juga: Artikel Teori Atom

Nah, bumbu ketorak adalah bumbu kacang yang bahan dasarnya adalah kacang tanah yang digiling menjadi bubuk, namun masih sedikit mentah. Pelarut yaitu air ditambahkan pada bubuk kacang tanah untuk digunakan sebagai penyedap rasa pada Ketoprak. Perhatikan ketika penjual ketorak menuangkan air di atas bubuk kacang? Apa yang terjadi Apakah bedaknya tetap bedak atau jadi encer? Ya, apakah itu berair? Ini karena kepadatan bubuk kacang berkurang dengan meningkatnya jumlah air. Nah, banyak orang mengira ini semacam kecepatan reaksi. 

Meskipun Anda benar-benar tidak tahu, kawan! Laju reaksi itu sendiri adalah penurunan konsentrasi reaktan yang disebabkan oleh reaksi tersebut. Pada bumbu Ketoprak, konsentrasi bubuk kacang tanah berkurang karena bercampur dengan air, dengan kata lain karena pengenceran, bukan reaksi, sehingga tidak bisa disebut laju reaksi. Laju reaksi terjadi ketika konsentrasi reaktan berkurang akibat reaksi, bukan akibat pengenceran.
 

Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi reaktan atau produk per satuan waktu. Besar kecilnya kecepatan reaksi dihasilkan dari besar kecilnya laju reaksi kimia. Satuan reaksi adalah M/s (mol per detik). Laju reaksi ditandai dengan v atau r. Laju reaksi atau laju reaksi menunjukkan banyaknya reaksi kimia yang terjadi per satuan waktu. Laju reaksi menunjukkan molaritas zat terlarut dalam reaksi yang terbentuk per detik reaksi. Besi berkarat adalah contoh reaksi kimia lambat yang bisa memakan waktu bertahun-tahun, sedangkan ledakan bubuk mesiu atau petasan adalah contoh reaksi cepat. Dalam sebagian besar reaksi, laju reaksi menurun seiring berjalannya reaksi. Laju reaksi dipelajari oleh cabang kimia yang disebut kinetika kimia.

Area kontak memainkan peran yang sangat penting, yang mempercepat kecepatan reaksi. Semakin kecil luas permukaan bidang kontak, semakin sedikit tumbukan antar partikel, semakin rendah kecepatan reaksi. Sifat-sifat keripik reaksi juga berpengaruh, yaitu. H. semakin halus chipnya, semakin cepat waktu responsnya; Semakin kasar chip, semakin lama waktu reaksi.

Suhu juga mempengaruhi laju reaksi. Ketika suhu reaksi meningkat, partikel bergerak lebih aktif, menyebabkan lebih banyak tumbukan dan meningkatkan laju reaksi. Sebaliknya, ketika suhu diturunkan, partikel menjadi kurang aktif, sehingga laju reaksi menurun.

Suhu adalah sifat fisik materi yang secara kuantitatif mengungkapkan konsep umum panas dan dingin.
Katalis adalah zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu tanpa diubah atau digunakan oleh reaksi itu sendiri. Katalis berperan dalam reaksi, tetapi tidak sebagai reaktan atau produk. Katalis memungkinkan reaksi lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu yang lebih rendah karena perubahan yang ditimbulkannya pada reaktan. Katalis menawarkan rute alternatif dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang diperlukan untuk suatu reaksi. Katalis dapat dibagi menjadi dua kelompok utama:
katalis homogen dan katalis heterogen. Katalis heterogen adalah katalis yang berada pada fase yang berbeda dari bahan awal reaksi yang dikatalisisnya, sedangkan katalis homogen berada pada fase yang sama. Contoh sederhana dari katalisis heterogen adalah ketika katalis membentuk permukaan tempat reaktan (atau substrat) terperangkap sementara. Ikatan substrat menjadi cukup lemah untuk membentuk produk baru. Ikatan antara produk dan katalis lebih lemah, sehingga dilepaskan kemudian. Katalis homogen biasanya bereaksi dengan satu atau lebih reaktan untuk membentuk perantara kimia, yang kemudian bereaksi membentuk produk akhir dari reaksi dalam proses pemulihan katalis. Berikut ini adalah diagram umum reaksi katalitik di mana C adalah katalisnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun