Update Status

"Update Status" merupakan kata yang sering kita dengar beberapa tahun belakangan ini. Dengan banyaknya social media seperti FB, twitter, blackberry dan lain-lain maka semakin banyak orang yang melaporkan kegiatannya lewat media-media tersebut. Sampai-sampai ketika emosi dengan pasangan hidup pun juga terekspos keluar dengan cara meng update status.

Mungkin mereka lupa bahwa apa yang tertulis mencerminkan kepribadian diri mereka juga. Melampiaskan emosi negatif melalui update status kuranglah baik. Selain diri sendiri yang nantinya bisa malu ketika melihat-lihat kembali tulisan itu di kelak kemudian harinya, juga kasian kepada yang membacanya. Yang "tidak sengaja" membaca tersebut dapat merasa tidak nyaman dengan tulisan-tulisan tersebut tetapi sungkan untuk "remove friend".

Kalimat-kalimat negatif bahkan terkadang makian yang cukup kasar juga terkespos lewat update status tersebut.

Ingatlah, update status yang menjelek-jelekkan pasangan hidup juga berarti menyebarkan masalah internal anda sendiri, ketidakmampuan anda untuk berkomunikasi dan menyelesaikan masalah serta kekasaran anda.

Kontrol emosi dan komunikasi adalah unsur penting untuk menyelesaikan masalah yang menjengkelkan dengan pasangan dan bukan dengan cara di tayangkan di depan umum melalui update status.

Masalah dalam keluarga tak bisa diselesaikan hanya dengan update status. Update status bisa jadi malahan akan memperkeruh situasi dalam rumah tangga. Kedua belah pihak sebaiknya dengan kepala dingin berdiskusi mencari solusi untuk memecahkan masalah tersebut.

Bila suami istri sendiri tidak dapat menyelesaikannya maka sebaiknya mencari orang yang "dituakan" atau pemuka agama yang dapat dipercaya untuk membantu mencari solusinya.

Semuanya itu hanyalah pendapat saya semata, semua kembali kepada kepribadian masing. masing, kebebasan berpendapat dan menulis di semua media.

Salam dalam kebebasan dunia yang semakin tanpa batas.