Mohon tunggu...
Yunita Simatupang
Yunita Simatupang Mohon Tunggu... Mahasiswa -

nilai lah aku dari tulisan ku.. ceileh...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mahasiswa IPB Bunuh Diri atau Dibunuh?

18 Juli 2016   10:35 Diperbarui: 18 Juli 2016   11:09 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini saya membaca berita mengenai kasus bunuh salah seorang mahasiswa IPB jurusan kedokteran hewan. Berita tersebut melampirkan satu gambar mengenai kondisi mahasiswa ketika ditemukan  yaitu tali melekat di leher dan posisinya yang sedang duduk kemudian ada bangku yang jatuh terletak di sampingnya dan dia terlihat memegang bangku tersebut. 

Jika gambar ini nyata (tidak hoax) maka saya mulai berpikir bahwa ini bukan bunuh diri. Tali melekat di leher mungkin lumrah untuk kasus bunuh diri dengan cara gantung diri. Permasalahannya adalah tali tersebut kepanjangan untuk mencekik leher korban. Korban masih bisa berada dalam posisi jongkok atau duduk. Kemudian si korban masih sempat memegang bangku yang jatuh. Keanehan inilah yang membuat saya meyimpulkan bahwa ini bukan kasus bunuh diri.

Gantung diri biasa dilakukan dengan mengikatkan tali pada posisi yang tinggi. Korban akan menggunakan bantuan bangku untuk mengikatkan tali tersebut. Kemudian korban akan menjatuhkan atau mengeserkan bangku untuk membuat tali mencekik leher si korban dan kemudian si korban akan meninggal. Disebut gantung diri karena biasanya korban akan ditemukan dalam posisi menggantung.

Pada kasus ini, posisi korban sedang duduk dan ada bangku yang terjatuh di sampingnya, tinggi bangku kurang lebih sama dengan panjang lutut sampai mata kaki korban, dari hal ini bisa kita simpulkan, si korban berdiri kemudian diikatkan tali pada lehernya kemudian didudukkan setelah itu ditambahi dengan bangku yang sedang jatuh untuk membuat kondisi si korban terlihat bunuh diri masalahnya si pelaku mungkin tidak pernah bunuh diri atau setidaknya mencoba bunuh diri atau pelaku tidak memiliki waktu untuk berpikir jernih membuat kondisi korban menjadi tidak wajar untuk kasus gantung diri.

Mungkinkah korban memang gantung diri ? mungkin jikalau korban memang berambisi untuk bunuh diri dengan cara yang tidak wajar yaitu mengikatkan tali ke lehernya kemudian dia jatuhkan bangkunya kemudian dia sadar talinya kepanjangan sehingga diapun jongkok kemudian mencekik lehernya dengan menggeser kepalanya ke depan dengan bantuan memegang bangku yang jatuh. Tapi hal ini sangat jarang terjadi untuk kasus bunuh diri karena bunuh diri biasanya dilakukan oleh orang-orang putus asa dan berpikiran sempit sehingga ia menggambil jalan untuk mati lebih cepat dan sakitnya juga cepat. Jikalau dia bunuh diri dengan cara yang saya sebutkan sebelumnya berarti dia sedang berada kondisi tidak waras bukan  asa.

Tetapi ini masih berupa opini saya, saya bukanlah polisi yang langsung menyelidiki tempat perkara. saya hanyalah masyarakat biasa yang mengeluarkan opini saya. Saya harap polisi jangan terlalu cepat menyimpulkan suatu kasus. Kasus pembunuhan anak UI beberapa bulan lalu yang sebelumnya juga dibilang bunuh diri sampai sekarang belum terselesaikan. Jangan sampai banyak kasus yang katanya bunuh diri tapi ternyata dibunuh semakin banyak.

   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun