Mohon tunggu...
Yunita Simatupang
Yunita Simatupang Mohon Tunggu... Mahasiswa -

nilai lah aku dari tulisan ku.. ceileh...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ruang Publik Kebanggaan Kota Siantar

30 September 2015   23:11 Diperbarui: 30 September 2015   23:11 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://www.metrosiantar.com/2012/10/27/19469/gerimis-tak-surutkan-semangat-idul-adha/

Dulu, lapangan haji adam malik disalahgunakan sebagai tempat rekreasi malam dimana selama beberapa bulan, lapangan ini dipenuhi oleh pedagang-pedagang yang berjualan berbagai macam barang. Sehingga kadangkala lapangan ini disebut sebagai pasar malam waktu itu. walaupun begitu, lapangan ini memang sering digunakan sebagai tempat lokasi berjualan

[caption caption="Lapangan haji adam malik dipenuhi lokasi berjualan"]

[/caption]

sumber : 

http://siantarnews.com/siantar/mahasiswa-minta-perda-lapangan-haji-adam-malik-diuji-publik/

Lapangan ini juga pernah digunakan untuk pertunjukan sirkus dan  sering juga digunakan sebagai tempat konser atau tempat acara besar. Biasanya ketika kota siantar berulang tahun, akan diadakan konser yang sangat besar di tempat ini.  Ketika ada telat datang untuk menonton konser, jangan harap anda bisa mendapat posisi di depan panggung kecuali anda punya orang dalam.

Biasanya ketika tahun baru yaitu sekitar jam 12 malam, orang-orang siantar sudah memadati lapangan ini untuk menyaksikan kembang api. Kembang api tersebut merupakan program dari pemerintah sendiri. Biasanya orang-orang yang datang menyaksikan kembang api ini adalah orang-orang yang punya kendaraan atau kumpulan orang yang berjalan kaki hal ini dikarenakan tidak ada transportasi umum pada saat pukul  dua belas malam.

Intinya banyak sekali kegiatan-kegiatan yang dapat berlangsung di lapangan ini. Sayangnya kebanyakan orang siantar tidak mau berekreasi ke tempat ini dikarenakan sarana dan prasarana di tempat ini tidak selengkap di taman bunga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun