Mind map melibatkan kedua belahan otak (kiri dan kanan), sehingga proses pembuatannya menyenangkan karena melibatkan otak kanan, dan mind map merupakan cara paling efektif dan efisien untuk memasukkan, menyimpan, dan mengeluarkan data dari otak kita. Belajar dan mengajar menggunakan metode mind mapping melibatkan emosi, kesenangan, kreativitas seseorang dalam membuat catatan-catatan.
Kemajuan dan perkembangan hidup manusia untuk sekarang ini tidak dapat dipisahkan dari teknologi. Pemanfaatan teknologi untuk dapat mendukung aktivitas manusia seperti menjadi suatu kebutuhan.
Dalam dunia pendidikan pun tidak terlepas dari teknologi. Dulu untuk mencatat materi yang diberikan guru, hanya ditulis di buku sehingga kadang ada rasa malas dan tidak berminat untuk membacanya.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, media dan sarana  pembelajaran pun ikut beralih. Seorang guru harus dapat mempersiapkan peserta didiknya untuk mengikuti perkembangan teknologi tersebut.
Belakangan ini, banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk membuat mind mapping yang lebih menarik dengan warna, gambar, garis, simbol yang bagus-bagus. Salah satunya dengan menggunakan aplikasi yang mendukung dalam membuat mind mapping seperti Canva, Mindomo, Mindmeister, dan masih banyak lagi.
Dengan adanya aplikasi tersebut peserta didik dapat membuat catatan pelajarannya dengan penuh warna-warni gambar sesuai dengan yang diinginkan sehingga akan meningkatkan pemahaman dan ingatan mereka.
Pustaka :
Buzan, T. (2005). Buku Pintar Mind Map. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Cipta.. Jakarta.
Swadarma, D. (2013). Mind Maping dalam Kurikulum Pembelajaran. Jakarta : Elek Medi  Komputindo.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI