Mohon tunggu...
Yuni Pento
Yuni Pento Mohon Tunggu... Guru - Petani

PENDIDIKAN

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tempat Lahirku

10 Januari 2024   11:23 Diperbarui: 10 Januari 2024   11:31 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kini,...

Bumi Yotowawa dipenuhi jalan beraspal,..

Kendaran lalu lalang dan bunyi kenalpot yang semakin menggila,..

Mengasapi orang-orang yang dirundung sesal,..

Tapi sayang, taka da satupun yang peduli,...

Lampu-lampu penerang di setiap rumah seperti mengular,..

Televisi, gedjet menjadi kiblat baru,..

Permainan gasing, permainan katri, permaian benteng, congklak, enggrang

Hilang digerus zaman,..

Tapi sayang, taka ada satupun yang peduli,..

                            Aku harap engkau tetap ramah,..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun