Mohon tunggu...
Yuniotman Piliang
Yuniotman Piliang Mohon Tunggu... Administrasi - Abdi Negara

Mengabdi Untuk Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Realistiskah 1 Miliar Per Desa/Kelurahan?

25 Mei 2014   09:23 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:08 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14009592271794705739

SUKA DUKA 1 MILIAR PER DESA/KELURAHAN

(Upaya Penggerogotan Keuangan Negara)

Berdasarkan Nota Keuangan dan Anggaran Pendapan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014 dalam Ringkasan Postur APBN 2014, Keuangan Negara Indonesia dalam APBN 2014 diperkirakan defisit (kekurangan uang) sekitar 175,4 triliun yang berasal dari sumber pembiayaan dalam negeri sebesar 196,3 triliun, dan pembiayaan luar negeri (netto) sebesar negatif 20,9 triliun.

Jumlah defisit anggaran tersebut berdasarkan pendapatan negara yang direncanakan mencapai 1.667,1 triliun dan Belanja negara direncanakan sebesar 1.842,5 triliun.

Di sisi lain, Prabowo Subianto - Hatta Rajasa, pasangan Capres - Cawapres 2014-2019  dalam Visi dan Misinya untuk melaksanakan ekonomi kerakyatan yang telah disampaikan ke KPU mengatakan bahwa akan mengalokasikan dana dari APBN (bukan APBD) minimal 1 miliar rupiah per desa/kelurahan yang berjumlah 75.244 desa/kelurahan se-Indonesia apabila dijumlahkan menjadi 75,2 triliun rupiah per tahun. (tertuang pada halaman 4, poin 6).

.
Bila melihat secara kasat mata, hal ini tentunya sangat membahagiakan dan merupakan angin segar bagi masyarakat desa/kelurahan di Indonesia namun dari sisi lain, hal tersebut tentunya sangat membebani keuangan negara yang masih serba kekurangan dalam hal keuangan ini.

Logikanya kita harus menyambut baik (positif) terhadap "khayalan uang satu miliar" yang disampaikan dalam Visi Misi Prabowo - Hatta itu namun apa daya negara kita masih belum mampu menyediakan itu, kecuali harus memangkas anggaran pendidikan dan kesehatan atau anggaran lainnya yang saat ini masih dirasa sangat kurang. Sungguh sebuah ironi di saat kita ingin bahagia namun dihadapkan dengan angan-angan yang belum realistis untuk dicapai.

#retorika #janjipolitik


Bagaimana komentar Anda?

[caption id="attachment_308397" align="aligncenter" width="300" caption="Bagian Visi Misi Prabowo - Hatta"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun