Mohon tunggu...
Yunioktaviarani1204
Yunioktaviarani1204 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Apakah Benar Aksi Kamisan Adalah Sesuatu yang Didagangkan Lima Tahun Sekali?

8 Maret 2024   22:43 Diperbarui: 8 Maret 2024   22:46 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Apakah benar aksi kamisan adalah sesuatu yang didagangkan lima tahun sekali?

Aksi kamisan adalah aksi yang dilakukan oleh kebanyakan para orang tua yang anaknya hilang pada tahun 1998, bayangkan selama 17 tahun sejak 2007 setiap kamis orang-orang berkumpul di depan istana nagara hanya untuk menuntut keadilan meminta pertanggung jawaban dan bertanya dimana jasad keluarga dan kerabat mereka sekarang, tentunya ini bukan dagangan politik lima tahun sekali karena ini sudah terlaksana 802 minggu lamanya dan masih tanpa jawaban sampai saat ini jelas tidak adil jika kita hanya menyalahkan satu orang untuk kasus pelanggran ham berat ini.

Setiap kamis sore beberapa orang dengan mengenakan baju hitam dan berpayung hitam berdiri di depan istana merdeka. Tuntutan mereka masih sama yakni mencari keadilan dan keluarganya yang hilang sejak orde baru. Pelanggaran hak asasi manusia yang dimulai sejak bergantinya orde baru menjadi pemantik sebuah aksi untuk mengungkap kebenaran. 

Oleh karena itulah beberapa kelompok korban, dan aktivis menuntut pemerintah menyelesaikan kasus-kasus tersebut. Dengan harapan mereka mengetahui gambaran peristiwa, menemukan korban yang hilang, hingga siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

Aksi kamisan ini tidak hanya untuk mendesak penguasa mengusut tuntas pelanggaran ham yang terjadi baik dimasa orde baru maupun reformasi saja, namun juga ada pesan yang terkandung bahwa aksi kamisan menjadi symbol pengingat akan memori kolektif masa lalu tentang kejahatan HAM. 

Tujuanya supaya aksi-aksi serupa tidak terulang kembali di masa depan. Bivitri Susanti juga menegaskan bahwa Aksi Kamisan tidak lagi menjadi aksi demonstrasi soal pelanggaran HAM, namun telah menjadi pendidikan politik tentang civic virtue atau nilai-nilai keutamaan wargawi. Mereka yang hadir dalam Aksi Kamisan telah mempraktikkan kegiatan warga dalam membela kebebasan dan hak-haknya yang harusnya dipenuhi dan dilindungi oleh negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun