Mohon tunggu...
Yuni Nurafiah
Yuni Nurafiah Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuluh Keluarga Ahli Pertama - Badan Keluarga Berencana Nasional

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anggotanya untuk tumbuh dan berkembang menjadi SDM unggul berkarakter

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Selamatkan Anak dan Remaja Anda dalam Menjelajahi Dunia dengan Ujung Jarinya

22 Januari 2019   17:58 Diperbarui: 26 Januari 2019   14:33 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selanjutnya, Pra-sekolah atau Taman Kanak kanak dapat menjadi lingkungan pertama di luar lingkungan keluarga yang dapat memfasilitasi berkembangnya moral anak, guru di sekolah diharapkan mampu memfasilitasi anak untuk bermain bersama temannya, saling menghargai satu sama lain, belajar menaati peraturan dalam permainan maupun peraturan sekolah, sehingga anak mulai memahami perspektif orang lain, mengenai nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat dan alasan-alasan mengapa suatu perilaku dikatakan bermoral baik.

Seorang anak dapat memahami nilai-nilai moral dan membuat keputusan berdasarkan nilai-nilai moral tersebut, jika mereka diberi kesempatan untuk dapat mengambil peran lebih aktif dalam berinteraksi dengan teman sebaya dan bertukar pendapat serta memiliki  perspektif mengenai nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat. Salah satu lingkungan yang dapat memfasilitasi anak untuk dapat mengambil peran lebih aktif dalam berinteraksi dengan teman sebaya dan untuk bertukar pendapat atau perspektif mengenai nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat adalah sekolah. Dengan proses pendidikan moral di sekolah, maka moral anak dapat berkembang lebih cepat 4. Sejak dulu, kurikulum pendidikan di Indonesia hanya berfokus kepada kemampuan akademik dan prestasi anak di ukur secara kuantitatif menurut kemampuan kognitif. Kini kurikulum pendidikan sudah memperhatikan aspek afektif dengan memasukan muatan pendidikan karakter melalui kurikulum 2013 pada tingkat Sekolah Dasar dan Menengah. Penerapan program pendidikan karakter secara menyeluruh perlu diupayakan secara serius dan merata di berbagai wilayah Indonesia yang begitu luas dan beragam.

Tidak hanya orang tua, sekolah pun perlu mengawal siswa dalam menghadapi kehidupan di era digital. Guru di sekolah diharapkan mampu membimbing siswa memanfaatkan teknologi ke arah hal-hal positif, memberikan penjelasan dampak positif dan negatif internet, dan bagaimana anak menyikapi hal tersebut. Kreativitas anak bisa di kembangkan  melalui teknologi digital, misalnya siswa diajarkan merakit komputer, membuat blog, memberikan tugas mata pelajaran, membangun komunitas menulis artikel yang kemudian di posting di media internet, membuat mahasiwa terampil dalam menggunakan berbagai aplikasi dasar komputer, bahkan menciptakan hal-hal yang bermanfaat dari teknologi internet.

Lingkungan tempat tinggal anak serta kebijakan pemerintah pun harus mendukung pendidikan moral anak. Pemerintah Indonesia telah meluncurkan program pembentukan kota/kabupaten layak anak yang bebas dari pekerja dan kekerasan terhadap anak dan sebagai upaya melindungi hak-hak mereka, maka semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat  perlu ambil andil mengupayakan terpenuhinya hak-hak anak yang menjadi kriteria kota/kabupaten layak anak. Sehingga anak-anak bisa berkembang dengan baik menjadi generasi bermartabat. Selain itu, penegakkan hukum terkait perlindungan anak pun perlu ditegakkan secara serius seperti kasus KDRT Anak, Pornografi, Buliying, Kejahatan seksual, Traficking, dan lain sebagainya.

"Hanya dengan satu buku jari, generasi penerus bangsa berselancar di dunia maya tiada bertepi" begitulah ungkapan Elly Risman seorang tokoh psikolog ketua Yayasan Kita dan Buah Hati menggambarkan dunia anak di era digital ini. Keterlibatan dan kerjasama semua pihak, terutama orangtua dan sekolah dalam mendidik moral anak, akan mengawal generasi bangsa tumbuh menjadi generasi yang sukses dan berkarakter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun