Tingginya angka stunting di Kota 'Nanas' masih menjadi persoalan yang memerlukan penanganan serius dari berbagai pihak. Stunting merupakan masalah kesehatan yang ditandai dengan kondisi gagal tumbuh pada balita (anak dibawah usia 5 tahun) akibat kekurangan gizi, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan.Â
Kehadiran Mahasiswa Program Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan (P2MB) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Desa Ciater Subang memberikan solusi dari persoalan tersebut melalui kegiatan sosialisasi PEKA (Perkembangan dan Kesehatan Anak) dengan tema "Isi Piringku" sebagai langkah awal yang dapat dilakukan dalam upaya cegah stunting. Sasaran dari kegiatan tersebut adalah peserta didik SDN Ciater Subang.Â
Melalui kegiatan sosialisasi PEKA (Perkembangan dan Kesehatan Anak) tema "Isi Piringku", peserta didik diharapkan mampu memahami mengenai pentingnya mengkonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang. Dalam satu piring setiap kali makan diusahakan mengandung makanan dengan gizi yang seimbang, dengan komposisi 50% berisi kombinasi dari 2/3 makanan pokok sebagai karbohidrat dan 1/3 lauk pauk sebagai protein serta 50% nya untuk kombinasi antara sayur dan buah-buahan.Â
Sebagai aksi nyata penerapan "Isi Piringku" mahasiswa P2MB UPI mengajak peserta didik SDN Ciater untuk membawa bekal dari rumah sesuai dengan anjuran komposisi "Isi Piringku" yang telah dipaparkan. Makanan Pokok bukan hanya sekedar nasi, namun bisa juga kentang, singkong, jagung, ubi, dan lainnya. Untuk lauk pauk bisa berupa protein hewani seperti, daging sapi/ayam/unggas, ikan, telur, serta protein nabati seperti, tahu, tempe, dan produk olahannya.Â
Aksi mahasiswa P2MB UPI dalam melaksanakan sosialisasi PEKA (Perkembangan dan Kesehatan Anak) dengan tema "Isi Piringku" diharapkan dapat menjadi solusi juga upaya untuk mencegah stunting dengan langkah sederhana.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H