Mohon tunggu...
Yuningkhus YandarAini
Yuningkhus YandarAini Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Pekalongan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN Undip Memberikan Edukasi Pengelolaan Sampah Berbasis 3R Kepada Ibu-Ibu PKK Kelurahan Kranggan

13 Februari 2022   06:55 Diperbarui: 13 Februari 2022   07:05 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kranggan, Semarang -- Sampah adalah material sisa yang umumnya tidak lagi digunakan dan sudah tidak memiliki nilai ekonomis. Sampah merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang memerlukan penanganan serius karena jika tidak ditangani maka dapat menimbulkan dampak negatif diantaranya yaitu menimbulkan pencemaran udara, air dan tanah, banjir apabila dibuang ke sungai, dapat merusak ekosistem lingkungan, hingga dapat menjadi sarang penyakit. 

Sampah masih menjadi permasalahan di beberapa wilayah di Indonesia tak terkecuali di Kelurahan Kranggan. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah menjadikan sampah masih menumpuk di lingkungan permukiman bahkan hingga ke sungai yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan maupun kesehatan. Selain itu, sampah juga belum dipilah sesuai jenisnya dan masih tercampur menjadi satu. Oleh karena itu, sebagai solusi dari permasalahan tersebut maka mahasiswa KKN Undip mengadakan program Edukasi Pengelolaan Sampah Berbasis 3R melalui media booklet di Kelurahan Kranggan. 

Program ini merupakan wujud nyata dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro dengan tema "Pemberdayaan Masyarakat Menuju Pasca Pandemi Covid-19 Berbasis SDG's". Program ini berupaya mewujudkan SDG's dengan tujuan pada poin ke 11 yaitu kota dan komunitas berkelanjutan, pada poin ke 12 yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, serta pada poin ke 13 yaitu mengambil tindakan cepat untuk memerangi perubahan iklim dengan fokus pada penyadaran, pengurangan dampak dan peringatan dini mengenai sampah di Kelurahan Kranggan.

Dokpri
Dokpri

Pengelolaan sampah berbasis 3R merupakan solusi untuk mengatasi permasalahan sampah di lingkungan karena dapat mengurangi timbulan sampah yang ada. Singkatan 3R yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle. Reduce yaitu mengurangi segala sesuatu yang menimbulkan sampah khususnya yang sulit terurai. Reuse merupakan penggunaan kembali sampah secara langsung baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain. Recycle yaitu mendaur ulang suatu bahan atau produk menjadi produk baru yang dapat memiliki nilai ekonomis. 

Langkah pengelolaan sampah yang dapat dilakukan yaitu dengan memilah sampah sesuai jenisnya (organik, anorganik dan B3). Kemudian, memasukkan sampah tersebut kedalam masing-masing tempat sampah sesuai jenisnya. Sampah yang sudah dipilah tersebut dapat dimanfaatkan sesuai jenisnya dan dapat bernilai ekonomis. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik dapat disetorkan kepada bank sampah untuk dijual maupun dapat dijadikan kerajinan seperti tas dari bekas plastik detergen atau kopi, jam dinding dari tutup botol bekas, pot hias dari botol bekas dan lainnya yang dapat dijual maupun digunakan sendiri. Kemudian, pada kegiatan juga disampaikan mengenai dampak pengelolaan sampah yang buruk supaya kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah menjadi meningkat. Disampaikan pula mengenai manfaat pengelolaan sampah supaya masyarakat tergerak untuk mengelola sampah mulai dari saat ini. 

Program Edukasi Pengelolaan Sampah Berbasis 3R disampaikan menggunakan media booklet kepada ibu-ibu PKK Kelurahan Kranggan. Materi pada booklet dijelaskan oleh mahasiswa kepada kepada ibu-ibu PKK Kelurahan Kranggan dan booklet yang telah dicetak diberikan kepada ibu-ibu PKK Kelurahan Kranggan. 

Berdasarkan program yang telah dilaksanakan, diharapkan masyarakat di Kelurahan Kranggan dapat teredukasi untuk lebih peduli terhadap lingkungan terutama masalah sampah anorganik untuk dapat dikelola dengan baik sehingga tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan maupun kesehatan. Dengan adanya program tersebut juga dapat memberikan pengetahuan mengenai pentingnya mengelola sampah dan bagaimana pengelolaan sampah yang benar supaya permukiman dapat berkelanjutan dan masalah persampahan dapat teratasi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun