Mohon tunggu...
Yunindya WandaEka
Yunindya WandaEka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surabaya

Saya adalah masiswa arsitektur Universitas Muhammadiyah Surabaya. Hobi saya adalah membaca dan menulis. Konten yang saya sukai adalah konten yang berhubungan dengan arsitektur dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembuatan Lubang Biopori untuk Penanganan Sampah Organik dan Peningkatan Kualitas Tanah di Desa Begaganlimo, Mojokerto

21 Agustus 2024   17:20 Diperbarui: 21 Agustus 2024   17:23 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto pribadi : foto bersama ibu-ibu PKK (dokpri)

Mahasiswa KKN kelompok 8 Universitas Muhammadiyah Surabaya mengadakan kegiatan penyuluhan dan pembuatan lubang biopori untuk menangani sampah organik rumah tangga warga desa Begaganlimo. Selain menangani sampah organik, lubang biopori juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas tanah yang ada di desa Begaganlimo.

Dikutip dari website kementrian lingkungan hidup, Lubang biopori memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai resapan air dan pengolahan sampah organik menjadi kompos dan humus yang tersimpan dalam tanah. Pembuatan lubang biopori hanya menggunakan beberapa bahan, diantaranya, pipa dan tutup pipa yang sudah dilubangi. Fungsi dari lubang tersebut adalah sebagai jalan fauna yang ada di dalam tanah, dengan begitu luas bidang lubang biopori akan bertambah besar secara alami.

foto pribadi : lubang biopori yang sudah ditanam (dokpri)
foto pribadi : lubang biopori yang sudah ditanam (dokpri)

Acara ini dihadiri oleh ibu-ibu PKK desa Begaganlimo. Ibu-ibu PKK mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat untuk belajar memanfaatkan sampah organik rumah tangga yang setiap harinya hanya dibuang. "Terima kasih atas semua ilmu yang sangat bermanfaat" celetuk salah satu ibu-ibu PKK. Kalimat tersebut menjadi salah satu bukti semangat ibu-ibu dalam menangani sampah organik yang dihasilkan setiap hari.

Dalam pelaksanaannya, rangkaian kegiatan ini diawali dengan penyuluhan megenai pengenalan dan pengolahan sampah organik. Dilanjutkan dengan praktek yang dilakukan oleh mahasiswa KKN dan kemudian dipraktekkan secara mandiri oleh ibu-ibu PKK. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab antara mahasiswa dan ibu-ibu PKK agar kegiatan ini bisa terus dilaksanakan.

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk nyata pengabdian mahasiswa kepada masyarakat dalam menghadapi masalah atau meningkatkan potensi yang ada di pedesaan. Mahasiswa KKN Kelompok 8 Universitas Muhammadiyah Surabaya mengharapkan kegiatan ini dapat terus dilakukan oleh warga desa Begaganlimo dalam upaya memanfaatkan sampah organik dan juga meningkatkan kualitas tanah desa Begaganlimo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun